
Leon Agusta
Padang, sumbarsatu.com—Innalillahi Wainnailahi Rojiun. Duka bergayut di langit Indonesia. Salah seorang putra terbaiknya, Leon Agusta, meninggal dunia dalam usia 77 tahun, Kamis (10/12/2015) di Rumah Sakit M Djamil Padang, pukul 16.25 WIB.
Menurut Julia F Agusta, anak almarhum, orang tuanya disemeyamkan di rumah keluarga di Bungus Taluak Kabuang, Padang.
“Papa disemayamkan di Bungus Taluak Kabuang, Padang,” katanya.
Leon Agusta lahir di Sigiran, Nagari Tanjung Sani Maninjau, Sumatera Barat pada tanggal 5 Agustus 1938 adalah sastrawan Indonesia.
Ia pernah menjadi guru SGB Bengkalis (1959), pemimpin Bengkel Teater Padang (1972), dan anggota Dewan Kesenian Jakarta. Ia mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1976-1977 kemudian menerbitkan sebuah kumpulan puisi berjudul Di Sudut-sudut New York Itu (1977) dan sebagian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Setelah menulis puisi selama lebih kurang lima belas tahun dia mengatakan: "Menulis puisi bukan pekerjaan, menjadi penyair bukan tujuan". Ini dikatakannya dengan kesadaran hidup yang lebih luas dibanding dengan masalah penciptaan puisi semata-mata.
Ia menulis banyak buku antara lain “Monumen Safari kumpulan puisi (1966), Catatan Putih kumpulan puisi (1975), “Di Bawah Bayangan Sang Kekasih novel (1978), Hukla kumpulan puisi (1979), Berkemah dengan Putri Bangau kumpulan puisi anak-anak (1981), Hedona dan Masochi kumpulan cerpen (1984). (NA)