
Agam, sumbarsatu.com — Mantan Bupati Agam dua periode, Drs. H. Aristo Munandar, resmi dikukuhkan sebagai pemangku gelar adat Datuak Bagindo Kayo dari Pasukuan Koto, Nagari Lambah, Kecamatan Ampek Angkek.
Aristo akan mengemban amanah sebagai pimpinan kaum Suku Koto, menggantikan pemangku sebelumnya, dalam tradisi adat mambangkik batang tarandam.
Prosesi pengukuhan gelar kebesaran adat itu dipusatkan di Medan Nan Bapaneh, Jorong Koto Hilalang, Nagari Lambah, dan dihadiri para tokoh adat, ninik mamak, serta sejumlah tokoh penting daerah dan nasional. Hadir di antaranya Bupati Agam H. Beni Warlis Dt. Tan Batuah, Ketua LKAAM Sumbar Prof. Dr. H. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, serta Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo.
Pengukuhan Aristo Munandar yang pernah menjabat sebagai Bupati Agam pada periode 2000–2005 dan 2005–2010 ini diprediksi akan dihadiri ribuan orang. Tidak hanya dari kalangan ninik mamak di Nagari Lambah dan Kabupaten Agam, tapi juga sejumlah tokoh nasional yang menghormati prosesi alek kebesaran adat tersebut.
Dalam alek batagak penghulu ini, selain Aristo Munandar, juga akan dilewakan Dedi Damrudi sebagai Datuak Gindo Rajo, yang akan menjadi panungkek (wakil) dari Datuak Bagindo Kayo.
“Berbagai persiapan di lokasi acara sudah hampir rampung. Panitia dibantu oleh tim dari Pemkab Agam, unsur nagari, kecamatan, dan elemen masyarakat lainnya,” ujar Asisten I Sekretariat Kabupaten Agam, Rahman, S.IP, M.M, yang aktif memantau persiapan acara.
Pengukuhan ini menandai penguatan kembali peran kepemimpinan adat di tengah masyarakat Minangkabau, sekaligus menjadi momen penting bagi regenerasi kepemimpinan dalam sistem kaum suku di Nagari Lambah. (MSM)