Angkot di Kota Padang mogok manambang
Padang, sumbarsatu.com—Sebagian angkutan kota (angkot) dari pelbagai jurusan di Kota Padang, Sumatera Barat, melakukan aksi mogok manambang, Rabu (19/11/2014). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah.
“Kami mogok karena ada seruan di SMS yang beredar. Kami ikuti saja. SMS itu menyebutkan hari ini semua angkutan mogok menambang di seluruh Indonesia,” kata Fepeng Gitok (26) kepada sumbarsatu.com, di Simpang Tabing, Padang , Rabu ini.
Ia mengaku tak mengetahui sampai kapan mogok manambang ini dilakukan, tapi yang jelas, tambahnya, kita ikuti saja dulu. “Kawan-kawan lain juga melakukan mogok manambang, walau masih ada yang mengoperasikan angkotnya,” jelasnya.
Sejumlah penumpang pengguna angkot tampak berlungguk di persimpangan seperti Simpang Tabing, Simpang Muaro, dan simpang Asrama Haji.
“Biasanya angkot oranye dan putihg cukup banyak lewat di sini, tapi pagi ini sepi. Mogok yo angkot ko,” kata Firdaus Burhan, yang mengaku kerja swasta saat ditanya.
Seperti dilansir media sebelumnya, Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) memutuskan melakukan mogok nasional mulai Rabu (19/11/2014) sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Ini wujud keprihatinan kami atas naiknya harga BBM subsidi untuk angkutan umum. Mogok operasi ini dari Sabang hingga Merauke," kata Ketua Umum DPP Organda Eka Lorena Surbakti.
Saat dihubungi, Eka sedang berada di Semarang dan baru saja melakukan Musyawarah Kerja Nasional Organda. Menurut dia, dari total pengguna BBM bersubsidi, angkutan umum hanya menggunakan sekitar tujuh persen saja dan 90 persen lainnya adalah kendaraan pribadi.
"Kami pun sudah menyampaikan kepada pemerintah secara lisan dan tertulis melalui tujuh kementerian tentang usulan insentif bagi angkutan umum agar terjadi revitalisasi angkutan umum secara kongkret," katanya. (SSC/NA)