Aparat Kurang Tegas, Ketua KNPI Pasbar Sesalkan Kelangkaan BBM Bersubsidi

Jum'at, 24/01/2025 17:03 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

 

Simpang Empat, sumbarsatu.com--Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite bersubsidi di sejumlah SPBU di Kabupaten Pasaman Barat menuai keluhan dari masyarakat.

Pengendara harus mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan BBM, dan sering kali saat giliran tiba, BBM sudah habis.

Ketua KNPI Pasaman Barat, Tegar Marunduri, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Ia menduga kelangkaan BBM bersubsidi disebabkan oleh maraknya pembeli asongan yang menggunakan mobil tangki modifikasi atau jerigen untuk membeli BBM bersubsidi secara berulang, meskipun sistem barcode sudah diterapkan. Namun, sistem tersebut dinilai tidak berfungsi dengan optimal.

"Banyak pemilik mobil yang membeli BBM subsidi berulang kali dan diduga melebihi batas yang ditentukan oleh barcode. Ini sangat disayangkan, karena pengawasan dari pihak terkait, baik Pemda maupun penegak hukum, sangat minim," ujar Tegar, Jumat (24/1/2025).

Ia menambahkan, kurangnya pengawasan ini membuat masyarakat semakin sulit mendapatkan BBM bersubsidi. Akibatnya, kuota BBM di Pasaman Barat sering kali habis pada siang hari, terutama di SPBU Batang Toman, Batang Lingkin, dan Sariak.

"SPBU-SPBU tersebut biasanya sudah kehabisan BBM subsidi sekitar pukul 11.00 WIB, meskipun kuota dari Padang sebenarnya tidak mengalami pengurangan," katanya.

Menanggapi hal ini, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, menyatakan akan segera menindaklanjuti laporan tersebut. "Terima kasih atas informasinya, nanti saya akan perintahkan Kapolsek dan Kasat Reskrim untuk melakukan pengecekan di lapangan," ujar Agung melalui pesan WhatsApp, Jumat (24/1/2025).

Masyarakat berharap aparat terkait dapat segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi persoalan ini, sehingga distribusi BBM bersubsidi menjadi lebih merata dan tepat sasaran. SSC/NIR



BACA JUGA