"Komi Daily", Media Daring Pertama yang Dilabeli 'Teroris' oleh Rusia

Sabtu, 25/01/2025 19:43 WIB

Rusia, sumbarsatu.com--Pemerintah Rusia baru saja menetapkan Komi Daily, sebuah media daring regional independen yang berfokus pada Republik Komi, sebagai "organisasi teroris." Langkah ini menunjukkan peningkatan tekanan terhadap media di tengah upaya pemerintah membungkam suara-suara independen.

Komi Daily adalah platform berita daring yang mendalami tradisi, budaya, bahasa, dan sejarah Komi, wilayah di timur laut Eropa Rusia. Media ini dikenal karena liputan lokal yang unik, termasuk artikel terbaru tentang adat pernikahan setempat yang diterbitkan hanya dua hari sebelum label "teroris" itu diumumkan.

Keputusan ini dibuat oleh Mahkamah Agung Rusia atas permintaan Dinas Keamanan Federal (FSB), yang menuduh Komi Daily memiliki hubungan dengan Forum Negara Bebas Pasca-Rusia. Forum tersebut adalah kelompok yang menyerukan pembubaran Federasi Rusia menjadi 41 negara otonom.

Bantahan dan Tuduhan
"Komi Daily" dengan tegas membantah tuduhan itu. Meski demikian, media ini disebutkan dalam daftar entitas yang terkait dengan forum tersebut oleh otoritas Rusia.

Pada November 2024, forum itu sendiri telah ditetapkan sebagai organisasi teroris, dan sebelumnya, pada Maret 2023, dinyatakan sebagai "organisasi yang tidak diinginkan."

Blokir terhadap situs web Komi Daily juga telah dilakukan oleh pemerintah Rusia. Selain itu, media ini kerap mendukung gagasan otonomi bagi Republik Komi, termasuk usulan agar pendapatan daerah dari sumber daya alam tetap berada di wilayah tersebut.

Komi Daily juga secara terbuka mengkritik invasi Rusia ke Ukraina pada tahun lalu, yang semakin meningkatkan sorotan terhadapnya.

Langkah ini menggarisbawahi kritik internasional terhadap penyalahgunaan undang-undang antiterorisme oleh Rusia.

Menurut Amnesty International, undang-undang ini sering digunakan secara sewenang-wenang untuk membungkam oposisi dan menciptakan ketakutan di antara mereka yang bersuara.

“Undang-undang ini sengaja dibuat samar untuk menindas kebebasan berekspresi dan meminggirkan media independen,” kata Oleg Kozlovsky, peneliti Rusia di Amnesty International, seperti dilansir https://www.occrp.org/ Jumat, 25 Januari 2025.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Kremlin telah semakin mengintensifkan penggunaan hukum ini untuk menargetkan individu, organisasi, dan media yang dianggap sebagai ancaman.

Penetapan Komi Daily sebagai "organisasi teroris" adalah langkah yang mengejutkan dan menjadi peringatan bagi media independen lainnya di Rusia. Situasi ini memperlihatkan bagaimana ruang kebebasan berekspresi terus menyempit di bawah tekanan otoritas negara. SSC/MN



BACA JUGA