Kamis, 16/01/2025 15:14 WIB

Badai, Ikan KJA di Danau Maninjau Mati

 

Agam, sumbarsatu.com – Badai menjadi musuh utama dalam usaha budi daya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau. Badai menyebabkan sedimen beracun di dasar danau naik ke permukaan, sehingga kadar oksigen dalam air berkurang. Kondisi ini memicu kematian ikan di KJA, seperti yang terjadi baru-baru ini.

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, pada Kamis (16/1/2025), badai yang terjadi sejak Minggu (12/1/2025) menyebabkan sekitar 25 ton ikan mati di kawasan Nagari Bayua.

Data tersebut diperoleh dari hasil pendataan penyuluh perikanan di lapangan yang berkoordinasi dengan para pembudidaya ikan.

Jenis ikan yang mati adalah ikan nila, dengan lokasi terdampak tersebar di Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah, dan Lubuak Kandang. Sebanyak 12 petani terdampak mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp625 juta, dengan asumsi harga ikan di tingkat petani sekitar Rp25.000 per kilogram.

Sejak Senin (13/1/2025), ikan-ikan yang mati mulai mengapung ke permukaan danau.

Kepala Dinas mengimbau para petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau, karena akan memperburuk pencemaran air. Ia menyarankan agar bangkai ikan dikubur untuk menghindari dampak lingkungan yang lebih besar. (MSM)

BACA JUGA