Pasar Sungai Batang Maninjau Menyimpan Keunikan

Minggu, 22/11/2015 18:56 WIB
Pasa Nagari Sungai Batang usai diamuk api beberapa waktu lalu

Pasa Nagari Sungai Batang usai diamuk api beberapa waktu lalu

Agam, sumbarsatu.com—Pasar Sungai Batang,Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, merupakan sebuah pasar yang unik di Kabupaten Agam, seperti disampaikan Kabag Humas Setda Agam, Syatria, S.Sos, M.Si, Minggu (22/11), di Lubuk Basung.

Menurut mantan Camat TanjungRaya itu, dulu sebelum jalan lingkar Danau Maninjau dibangun, pasar tersebut diramaikan pengunjung dan pedagang sejak pukul 03.00 Wib. Mereka datang dengan perahu dan kapal motor. Dermaga Sungai Batang selalu ramai pada setiap hari pasar, Rabu.

“Pasar Sungai Batang ramai dikunjungi warga Tanjung Sani, dan sekitarnya. Dulu ada dermaga di Sigiran,” ujarnya.

Pengunjung membeli kebutuhan harian, dan kebutuhan pertanian, serta menjual hasil pertanian dan perkebunan. Kawasan Nagari Sungai Batang,dan Tanjung Sani dikenal sebagai penghasil pala, dan kulit manis.

Di era kepemimpinan Bupati Agam, H. M. Nur Safei, jalan lingkar Danau Maninjau pun dibangun. Kala itu belum diaspal. Pengaspalan jalan tersebut dilakukan di masa Agam dipimpin H. Aristo Munandar.

Setelah jalan lingkar Danau Maninjau selesai diaspal hot mix, warga mulai banyak menggunakan jalan darat menuju Pasar Sungai Batang. Walau demikian, juga masih ada pengunjung pasar menggunakan kapal motor.

Dengan semakin banyaknya warga menggunakan transportasi darat, Pasar Sungai Batang tidak lagi diramaikan sejak pukul 03.00 Wib, tetapi masih tetapi sebagai pasar yang paling pagi memulai transaksi jual beli.

“Kini menjelang subuh, pedagang dan pembeli sudah ramai di pasar tersebut,” ujarnya.

Hal senada disampaikan pemuka masyarakat Tanjung Raya asal Nagari Tanjung Sani, Y. St. Sarialam. Menurutnya, kalau dulu Pasar Sungai Batang ramai sejak pukul 03.00 sampai pukul 10.00 Wib, kini keadaannya nyaris sama dengan pasar lainnya di Kecamatan Tanjung Raya. Hanya saja, pagi buta, pasar itu sudah ramai, sampai sore hari.

“Pedagang dan pengunjung sudah terbiasa datang menjelang subuh. Kebiasaan itu nampaknya bertahan sampai saat ini,” ujarnya,ketika dihubungi via ponselnya, Minggu (22/11/2015). (MSM)



BACA JUGA