Ini 50 Kota yang akan Maju Pesat Menuju Indonesia Emas 2045, Padang Tak Masuk

Rabu, 15/10/2025 11:02 WIB
FOTO RRI

FOTO RRI

Padang, sumbarsatu.com—Pembangunan 50 Kota dan Kawasan Prioritas Nasional bukan sekadar daftar administratif, melainkan strategi besar pembangunan ruang Indonesia. Setiap kota diposisikan sesuai potensi alam, sosial, ekonomi, dan budayanya.

Dengan kolaborasi antarwilayah, kota-kota ini akan membentuk jaringan pertumbuhan baru yang menopang kesejahteraan nasional — dari Sabang hingga Merauke.

Untuk Provinsi Sumatera Barat, ironis sekali, cuma Bukittinggi yang masuk sebagai kota pariwisata yang akan dikembangkan dalam prioritas pembangunan nasional.Sementara Padang sebagai ibu kota Sumatera Barat tak masuk sama sekali dalam kategori apapun. 

Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan langkah strategis dalam menata pertumbuhan wilayah nasional melalui rancangan 50 kota prioritas untuk periode pembangunan 2025–2029. Inilah daftar 50 Kota dan Kawasan Prioritas Nasional yang ditata menuju Indonesia Emas 2045.

Pemerintah Indonesia menegaskan arah pembangunan wilayah dengan menetapkan 50 kota dan kawasan prioritas nasional. Daftar ini menggambarkan visi Indonesia untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata, kota yang berdaya saing, dan pembangunan berkelanjutan menjelang Indonesia Emas 2045.

Kota-kota tersebut dikelompokkan ke dalam enam kategori: metropolitan area, kota usulan metropolitan, kota industri, kota pariwisata, kota perdagangan, kota pendidikan, dan kota kecil spesial.

  1. Metropolitan Area (10 Kota)

Kategori ini mencakup pusat-pusat ekonomi utama yang menjadi motor penggerak pembangunan nasional. Sepuluh kota besar yang termasuk dalam kawasan metropolitan adalah:

  • Medan, jantung ekonomi Sumatera bagian utara yang menghubungkan Indonesia dengan Asia Tenggara melalui pelabuhan Belawan.
  • Palembang, kota minyak dan energi, kini berkembang menjadi simpul transportasi darat, sungai, dan udara.
  • Jakarta, pusat pemerintahan dan ekonomi nasional, terus bertransformasi menjadi kota global meski sebagian fungsi administratif beralih ke Ibu Kota Nusantara.
  • Bandung, kota kreatif yang memimpin inovasi dan pendidikan tinggi di Jawa Barat.
  • Semarang, poros industri dan logistik di Pantai Utara Jawa.
  • Surabaya, pintu gerbang ekonomi kawasan timur Indonesia, dengan pelabuhan terbesar kedua setelah Tanjung Priok.
  • Denpasar, simpul pariwisata internasional yang menopang ekonomi Bali.
  • Banjarmasin, kota sungai dengan peran penting dalam distribusi barang dan energi Kalimantan Selatan.
  • Makassar, pusat perdagangan dan logistik di kawasan Indonesia Timur.
  • Manado, kota pesisir utara yang berkembang pesat dengan orientasi maritim dan pariwisata bahari.

Kawasan metropolitan ini menjadi poros utama pembangunan nasional. Pemerintah menekankan perlunya integrasi transportasi, perumahan, dan infrastruktur digital untuk menjaga daya saing kota-kota ini di tingkat global.

  1. Kota Metropolitan Usulan (4 Kota)

Empat kota berikut diproyeksikan sebagai metropolitan baru karena pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan posisi strategisnya:

  • Pekanbaru, pusat migas dan jasa di Sumatera yang berkembang cepat dengan kawasan industri Riau.
  • Yogyakarta, kota budaya dan pendidikan yang telah menjadi magnet wisatawan dan pelajar dari seluruh Indonesia.
  • Surakarta (Solo), kota dengan basis industri kreatif, budaya, dan perdagangan yang kian terhubung dengan Yogyakarta melalui jalur ekonomi baru.
  • Malang, kota pendidikan dan wisata pegunungan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Timur bagian selatan.

Empat kota ini menjadi tumpuan pembangunan metropolitan masa depan dengan fokus pada ekonomi kreatif, pendidikan, dan pengembangan kota hijau.

. Kota Industri (9 Kota)

Sembilan kota di bawah ini menjadi motor penggerak industri nasional, dari manufaktur hingga pengolahan sumber daya alam:

  • Cilegon, pusat industri baja nasional.
  • Batang, kawasan industri baru yang menampung investasi besar dari dalam dan luar negeri.
  • Gresik, basis petrokimia dan semen di Jawa Timur.
  • Morowali dan Konawe, dua kota industri nikel di Sulawesi yang menopang hilirisasi sumber daya mineral.
  • Luwu Timur, penghasil nikel dan komoditas tambang lainnya.
  • Halmahera Tengah (Weda), pusat pengembangan kawasan industri berbasis nikel dan energi baru terbarukan.
  • Mempawah (Kijing), lokasi pelabuhan internasional baru yang memperkuat rantai logistik Kalimantan Barat.
  • Bitung, pelabuhan perikanan dan industri pengolahan hasil laut di Sulawesi Utara.

Kota-kota industri ini didorong menjadi zona ekonomi berdaya saing global, dengan fokus pada transformasi energi bersih, industrialisasi berkelanjutan, dan efisiensi rantai pasok.

  1. Kota Pariwisata (10 Kota)

Sektor pariwisata menjadi penopang penting bagi ekonomi nasional, dengan sepuluh kota prioritas sebagai destinasi unggulan:

  • Toba (Balige) di Sumatera Utara, pusat wisata danau vulkanik terbesar di dunia.
  • Bintan dan Tanjung Pinang, pintu masuk wisatawan mancanegara dari Singapura dan Malaysia.
  • Buleleng (Singaraja), kawasan Bali utara dengan potensi wisata alam dan budaya.
  • Mataram, kota wisata di Pulau Lombok yang menghubungkan pesona pantai dan budaya Sasak.
  • Manggarai Barat (Labuan Bajo), destinasi super prioritas dan pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo.
  • Bukittinggi, kota wisata sejarah dan budaya di Sumatera Barat.
  • Belitung, ikon geopark dan wisata bahari Bangka Belitung.
  • Gorontalo, kota pesisir dengan keindahan bawah laut dan wisata religi.
  • Ambon, kota musik dunia dengan kekayaan budaya dan bahari Maluku.

Kota-kota ini dikembangkan dengan konsep pariwisata berkelanjutan, memperhatikan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi lokal.

  1. Kota Perdagangan (8 Kota)

Delapan kota berikut berperan sebagai simpul distribusi dan perdagangan antarwilayah:

  • Bandar Lampung, pintu gerbang Pulau Sumatera.
  • Samarinda dan Balikpapan, dua kota di Kalimantan Timur yang berkembang pesat sejak pemindahan Ibu Kota Negara.
  • Sorong, gerbang ekonomi Papua Barat dan jalur pelayaran ke Pasifik.
  • Bengkulu, kota pesisir yang kembali tumbuh sebagai pelabuhan dagang barat Sumatera.
  • Surakarta, juga masuk kategori perdagangan berkat kekuatan pasar tradisional dan industri kreatifnya.
  • Jayapura, pusat ekonomi dan logistik di ujung timur Indonesia.
  • Manado, selain pariwisata, juga berfungsi sebagai kota perdagangan lintas batas Filipina.

Pemerintah menargetkan kota-kota perdagangan ini menjadi pusat logistik regional dengan jaringan transportasi laut dan darat yang efisien.

  1. Kota Pendidikan (5 Kota)

Lima kota dengan basis pendidikan dan riset unggulan ditetapkan sebagai kota prioritas pendidikan nasional:

  • Depok, tempat berdirinya Universitas Indonesia dan pusat riset teknologi.
  • Sumedang (Jatinagor), lokasi Universitas Padjadjaran dan kampus nasional lainnya.
  • Salatiga, kota kecil dengan ekosistem pendidikan humanis dan multikultural.
  • Malang, kota pelajar dengan puluhan universitas negeri dan swasta.
  • Banyumas (Purwokerto), pusat pendidikan dan inovasi di Jawa Tengah bagian barat.

Kota-kota ini diarahkan untuk menjadi poros riset dan inovasi nasional dalam pendidikan tinggi dan teknologi.

  1. Kota Kecil Spesial (4 Kota)

Empat kota kecil dengan kekayaan sejarah dan budaya luar biasa juga masuk dalam kategori khusus:

  • Tana Toraja, simbol kebudayaan dan wisata spiritual Sulawesi Selatan.
  • Maluku Tengah (Banda Neira), kota bersejarah dengan jejak rempah dunia.
  • Pulau Morotai, kawasan strategis dengan nilai sejarah Perang Dunia II.
  • Pegunungan Arfak, pusat keanekaragaman hayati dan budaya adat Papua Barat.

Kota kecil ini menjadi bagian dari strategi pembangunan inklusif: memperkuat identitas lokal, pelestarian lingkungan, dan ekonomi berbasis budaya. ssc/mn

 



BACA JUGA