Agam, sumbarsatu.com-Dalam permainan sepak bola, sering terjadi ‘main tungkai,’ untuk melumpuhkan serangan lawan. Pemain yang kena tungkai akan ‘tajilapak.’ Biasanya peluit akan ditiup wasit, dan si penungkai akan kena sanksi.
Namun dalam kehidupan di tengah masyarakat, juga ditemukan praktek ‘main tungkai,’ seperti disampaikan Bupati Agam H.Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, ketika dihubungi via ponselnya, Sabtu (12/3/2016).
“Main tungkai, adakalanya menjadi penghambat pembangunan. Si penungkai, dengan maksud tertentu, menungkai seseorang, agar apa yang diinginkannya tidak tercapai,” kata Indra Catri.
Menurutnya, jika yang ditungkai itu aparat pemerintah yang sedang melakukan pekerjaan pembangunan daerah, akibatnya pembangunan tersebut gagal.
“Bila itu terjadi, yang rugi bukan si-pejabat, tetapi masyarakat yang membutuhkan hasil pembangunan tersebut,” sebutnya.
Ia memberi contoh, dalam rencana pelebaran jalan, si-penungkai beraksi menungkai pejabat yang dipercaya untuk pembebasan lahan. Karena saking hebatnya si-penungkai, masyarakat pemilik lahan yang terkena pekerjaan proyek, tidak mau menyerahkan tanahnya, walau dijanjikan ganti rugi. Akibatnya, rencana pekerjaan pelebaran jalan gagal.
“Siapa yang rugi...? Yang pasti bukan mereka yang dipercaya untuk mengurus pembebasan lahan,” ujarnya.
Dalam prinsip ‘basamo mangko manjadi,’ praktek main tungkai tidak akan terjadi. Yang akan terjadi sebaliknya, yaitu ‘main tunjang.’ Semua program pemerintah,untuk menyejahterakan rakyat, akan ditunjang, didukung, dan dibantu pelaksanaannya sesuai porsi masing-masing.
Bila ada rencana pembangunan jalan, semua pihak mendukung agar terlaksana dengan baik. Bila ada rencana pembangunan gedung sekolah baru, semua kalangan menunjangnya dengan semampunya. Dengan demikian, semua yang direncanakan akan berhasil. Semua itu akan bermuara pada kesejahteraan rakyat.
“Semua itu akan tercipta, bila seluruh masyarakat Agam memiliki prinsip, basamo mangko manjadi. Tuah basamo, cilako basilang. Semua sudah diisyaratkan para sesepuh Minangkabau sejak dahulu kala,” ujarnya pula. (MSM)