Ery Mefri dan Angga Djamar, dari Nan Jombang Dance Company di depan sejumlah jurnalis saat jumpa pers di Hotel Daima, Senin (20/1/2025) terkait dengan pelaksanaan iven seni KABA Festival X 2025
Padang, sumbarsatu.com—KABA Festival, sebuah iven seni pertunjukan di Padang yang digelar secara rutin sekali setahun semenjak 2014 oleh Nan Jombang Dance Company, dipilih untuk menjalankan program strategis kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan dengan memanfaatkan Dana Indonesiana-LPDP tahun 2024. Ada 12 grup atau kelompok di Indonesia yang terpilih dalam program serupa.
Program strategis kebudayaan adalah program yang dilakukan untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Program ini meliputi perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Nan Jombang Dance Company dinilai sangat layak dan patut menerima program, yang dari informasi diperoleh dijalankan untuk tiga tahun ke depan.
“Nan Jombang tidak pernah meminta dan apalagi memasukkan tawaran proposal ke Dana Indonesiana. Tapi Nan Jombang dipilih karena kesetiaan dan konsistensi menyelenggarakan KABA Festival. Selama ini rupanya ada orang yang mengamati dan mengikuti secara saksama apa yang dilakukan Nan Jombang. Kendati saya sering juga mengeritik pemerintah yang terkait dengan lembaga atau institusi kebudayaan, tapi mereka itu memberi penilaian yang positif terhadap apa yang dilakukan Nan Jombang sejak 38 tahun lalu,” kata Ery Mefri, pendiri Nan Jombang Dance Company di depan sejumlah jurnalis saat jumpa pers di Hotel Daima, Senin (20/1/2025).
Ery Mefri menuturkan, berawal pada delapan bulan lalu, Juni 2024, ia ditelepon Kusen Alipah, Ketua Koalisi Seni Indonesia, salah seorang tim seleksi. Isi percakapan di telepon selular itu antara lain mengapresiasi kerja Nan Jombang Dance Company yang konsisten menggelar KABA Festiva setiap tahun sejak 2014.
“Disepakati bahwa KABA Festival masuk dalam program stetegis kebudayaan dan pelaksanaannya diperluas dengan memperkuat ekosistem budaya, serta berdampak besar dan memberi kemanfaatan bagi masyarakat. Dalam pelaksanaan KABA Festival X ini, Nan Jombang diberi keleluasaan menyusun konten juga menyangkut pendanaannya,” urai Ery Mefri, yang didampingi Angga Djamar, Direktur Festival Nan Jombang.
Dipaparkannya, sejak pertama kali dilahirkan, 1 November 1983, dan menghadirkan Gelanggang Tari Sumatera tahun 1988 hingga 2003, dan terus ke Padang Bagalanggang 2004 hingga 2013, dan KABA Festival tahun 2014 hingga tahun 2024, dan 2025 ini memasuki tahun kesepuluh.
“Nan Jombang sudah bertungkus lumus menciptakan peluang dan kesempatan yang dari semula tak pernah mendapat kesempatan menjadi mendapat kesempatan bagi banyak seniman,” urai Ery Mefri sembari bersejarah dengan suara berat. Kadang suaranya terbata.
Dengan semangat pantang menyerah dan militansi yang kuat, akhirnya Nan Jombang Dance Company berhasil menembus pentas seni dunia pada 2004, dan berlanjut hingga sekarang. “Kami tidak menunggu bantuan. Kami menciptakan jalan kami sendiri,” tegasnya.
Angga Djamar menambahkan, untuk tahun 2025, KABA Festival X digelar selama 6 bulan—Januari-Juni 2025, dengan sembilan agenda kegiatan utama. Selain itu, gelaran KABA Festival X ini juga memberikan pemaknaan perjalanan 37 tahun Nan Jombang menggelar festival seni, dan 40 tahun Ery Mefri berkarya sebagai koreografer.
“KABA Festival X hadir dengan memadukan seni pertunjukan tradisi Minangkabau dan seni inovasi-kontemporer. Selain pertunjukan seni, KABA Festival X juga menggelar workshop atau lokakarya kepenulisan apresiasi seni, dan pengarsipan. Juga dilaksanakan seminar seni pertunjukan, dan diskusi kelompok terpumpun,” tambah Angga Djamar.
KABA Festival X dimulai pada Selasa 28 Januari 2025 dengan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan tema “Program Strategis Nan Jombang Dance Company Lima Tahun ke Depan”, lalu Kamis, 30 Januari 2025, juga Diskusi Kelompok Terpumpun tentang “Program Strategus KABA Festival 5 Tahun ke Depan” yang keduanya dilaksanakan di Hotel Daima Padang.
Selanjutnya, pada Minggu-Senin, 16-17 Februari 2025 dilaksanajan workshop Pengelolaan Arsip Nan Jombang Dance Company. Sedang Rabu, Kamis dan Jumat, 19-21 Februari 2025 akan lokakarya Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan, yang juga dilaksanakan di Hotel Daima Padang.
Pertunjujan seni tradisi KABA Festival X Nan Balega akan menampilkan kekayaan seni-seni tradisi di 19 daerah (kota dan kabupaten) di Sumatera Barat yang dilaksanakan selama 4 hari, Rabu- Sabtu, 9-12 April 2025 di kawasan Taman Budaya. “Seni-seni tradisi yang dihadirkan seni tradisi yang tumbuh di tengah masyarakat dan asli,” tambah Angga Djamar.
Menurutnya, KABA Festival X 2025 tak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga momentum refleksi budaya yang menghubungkan tradisi dan modernitas dalam satu bingkai yang harmonis.
Koreografi “Asok dari Tungku” karya Ery Mefri diagendakan sebagai pembuka untuk pertunjukan seni kontempore KABA Festival X Nan Maurak Alek pada Jumat 25 April 2025 di Gedung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang. “KABA Festival X Nan Maurak Alek berlangsung sejak Jumat-Senin, 25-28 April 2025 di Gedung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang.
Tari “Asok dari Tungku” pernah ditampilkkan di Indonesia Bertutur pada 14 Agustus 2024 di Nusa Dua, Bali yang mengisahkan tentang kecemasan terhada[ memudar dan kaburnya nilai-nilai adat dan budaya, serta religiusitas hubungan manusia dengan manusia, alam, dan Tuhan di ranah Minangkabau.
Pada 14 Mei 2025 dilaksanakan dua sesi seminar: pertama seminar seni pertunjukan bertema “Posisi Seni Pertunjukan dalam Spektrum Perubahan Kebudayaan Saat Ini dan Akan Datang” dan seni kedua” Menelisik Perubahan Sosial di Sumatera Barat Melalui Seni Pertunjukan” yang digelar di digelar Universitas Negeri Padang.
Penutup festival, digelar bedah buku “Salam Tubuh Bumi: Perjalanan 40 Tahun Karya Ery Mefri” yang ditulis jurnalis Hendra Makmur. Selain itu, juga diluncurkan buku “Retrospeksi KABA Fertival”. SSC/MN