
maes
Jakarta, sumbarsatu.com—-Anies Baswedan, Ph.D. mengemban amanah sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Oktober 2014-Juli 2016. Walaupun dari sisi waktu kerja terbilang singkat mengemban jabatan ini, kinerja Anies memiliki dampak yang sangat signifikan untuk perbaikan bidang pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
Beberapa terobosan di bidang pendidikan yang dilakukan Anies antara lain menciptakan Neraca Pendidikan. Melalui Neraca Pendidikan, Kemendikbud membuat laporan kinerja bidang pendidikan untuk provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia.
Dengan adanya Neraca Pendidikan, terjadi transparansi atas alokasi dana untuk pendidikan, kualitas guru, kondisi sekolah, sampai kinerja siswa. Dengan demikian semua pemangku kepentingan dan pelaku pendidikan di wilayah bisa mengejar target-target yang diharapkan.
Doktor dari Amerika Serikat ini juga membuat UN atau Ujian Nasional tak lagi menjadi syarat kelulusan. Masalah yang menjadi momok bagi orang tua dan siswa adalah UN sebagai syarat kelulusan. Kebijakan itu diubah Anies: UN tetap dikerjakan, tetapi sebagai alat untuk pemetaan pendidikan.
Anies juga melakukan inovasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tahun 2015. Dalam waktu satu tahun jumlahnya meningkat delapan kali lipat, menjadi 60.067 satuan pendidikan yang ambil bagian dalam UNBK.
Selain itu, di era kepemimpinan Anies muncul Program Guru Garis Depan. Program Guru Garis Depan adalah pengiriman para guru ke desa-desa di wilayah terdepan dan tersulit secara masif.
Kemdikbud juga terlibat dalam Frankfurt Book Fair, pelaksana kegiatan Negara Tamu dalam pameran buku terbesar di dunia. Pendekatan kerjanya kolaboratif dengan para seniman, budayawan, dan sastrawan. Kesuksesan Indonesia di acara ini berhasil membuat peningkatan siginifikan atas penerjemahan karya sastra Indonesia ke berbagai bahasa asing.
Registrasi benda cagar budaya mulai dilakukan secara daring di era Mendikbud Anies. Dengan sistem daring, registrasi benda cagar budaya menjadi lebih mudah dan efisien. Mulanya, 3.000 benda cagar budaya ditargetkan memiliki registrasi. Tahun 2015, ternyata registrasi mencapai 10.000 cagar budaya lebih. Jauh melampaui target.
Anies juga menginisiasi kegiatan bertajuk Belajar Bersama Maestro. Melalui Belajar Bersama Maestro, para siswa peminat seni-budaya tinggal bersama di rumah atau padepokan dan mengikuti kegiatan harian para maestro di bidang kesenian dan kebudayaan. Selama dua minggu penuh para siswa itu akan melihat dari dekat proses berkarya para maestro.
Mata Kuliah Antikorupsi
Sementara itu, komitmen Anies Baswedan dalam memerangi tindakan korupsi tak perlu diragukan lagi. Komitmen itu sudah dilakukan sejak dirinya menjabat Rektor Universitas Paramadina. Hal itu terlihat dengan dimasukannya mata kuliah wajib soal antikorupsi. Selain itu, Anies juga anggota Komite Etik KPK.
Sikap pemberani Anies Baswedan melawan korupsi ini lantas bergema di dunia Twitter (X). Namanya menjadi trending topik selama dua hari berturut-turut. Tranding 100 persen Anies antikorupsi menggema di twitter. Para pengguna twitter lantas memberikan dukungan penuh kepada bapak empat anak itu untuk melawan para koruptor di bangsa ini. SSC/KBA