Rabu, 16/07/2025 06:39 WIB

Gerakan Vaksinasi Bersama Mitra, Payakumbuh Satukan Langkah Lindungi Anak

Payakumbuh, sumbarsatu.com — Pemerintah Kota Payakumbuh menggelar kegiatan Gerakan Vaksinasi Bersama Mitra di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh, Selasa (15/7/2025).

Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen lintas sektor dalam mendukung program imunisasi nasional, khususnya menyambut Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada Agustus mendatang.

Wakil Wali Kota Payakumbuh, Elzadaswarman, menegaskan pentingnya imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit menular, mencegah kecacatan, dan menyelamatkan nyawa.

“Saya memahami betul bahwa imunisasi adalah bentuk ikhtiar paling efisien untuk melindungi generasi muda. Tapi tanggung jawab saya bukan hanya memahami itu, melainkan memastikan setiap anak kita tumbuh sehat dan terlindungi,” ujarnya.

Elzadaswarman menekankan bahwa imunisasi tidak bisa dibebankan hanya pada tenaga kesehatan, melainkan harus menjadi gerakan kolektif semua elemen masyarakat.

“Imunisasi adalah gerakan bersama. Pemerintah daerah, sektor pendidikan, tokoh masyarakat, media, dunia usaha, dan tentu para orang tua—semua harus terlibat dan mengambil peran,” katanya.

Ia juga mengajak komite sekolah agar aktif mendukung dan turut menyosialisasikan pentingnya imunisasi, serta memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam program tersebut.

“Komite sekolah harus jadi jembatan komunikasi yang efektif antara sekolah, orang tua, dan pemerintah,” tambahnya.

Elzadaswarman menyatakan bahwa Pemko Payakumbuh akan segera menerbitkan kebijakan daerah yang memperkuat pelaksanaan imunisasi. Ia juga mengajak Kementerian Agama dan para penyuluh agama menjadi mitra strategis dalam edukasi masyarakat.

“Penyuluh agama punya kedekatan emosional dan kepercayaan masyarakat. Kita ajak mereka turut menyampaikan bahwa imunisasi adalah bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual kita terhadap amanah anak-anak,” tegasnya.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Maizon Satria, menyebut cakupan imunisasi dasar lengkap di kota tersebut masih belum memenuhi target nasional pada semester I tahun 2025.

“Ini menjadi perhatian serius karena tingginya risiko penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah lewat imunisasi. Kegiatan hari ini menunjukkan komitmen kolektif yang perlu terus dijaga,” ujarnya.

Maizon menambahkan, pendekatan yang digunakan dalam program ini adalah pendekatan pentahelix—melibatkan lima unsur utama: pemerintah, MUI, media, komunitas, serta sektor pendidikan dan dunia usaha.

Senada dengan itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Juli Juwita, menyebut rendahnya cakupan imunisasi pada bayi, balita, dan anak usia sekolah, serta munculnya isu halal-haram menjadi tantangan yang harus dijawab bersama.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menyatukan langkah dan persepsi semua pihak agar anak-anak Payakumbuh terlindungi dan tumbuh sehat,” ujarnya.(IMA)

BACA JUGA