
Tari pasambahan yang berasal dari Minangkabau. Tari ini dibawakan oleh seorang mahasiswi Minang asal Cingkariang, Agam
Paris, sumbarsatu.com—Asosiasi Ikatan Keluarga Fanco-Indonesia (IKFI), Minggu (19/9/2021) menggelar bazar dan penampilan seni tradisi budaya Nusantara di Ile de France, Perancis.
IKFI merupakan perkumpulan orang-orang Indonesia yang sudah lama tinggal dan juga bersuamikan dengan orang Perancis. Acara ini sebenarnya merupakan ajang pertemuan dan silahturahmi bulanan IKFI. Namun acara bulanan kali ini, IKFI memeriahkan dengan mengadakan bazar dan pagelaran seni budaya di salah satu halaman rumah anggota IKFI sendiri yang bernama keluarga Dokter Gouthey Cloude.
Pada kegiatan bazar ini bisa dihadirkan beragam makanan Indonesia serta aksesoris-aksesoris seperti kain dan pakaian-pakaian batik Indonesia. Acara Bazar spesial dikemas dalam bentuk kegiatan tatap muka dan terbuka untuk umum, dan juga ini adalah kegiatan offline pertama selama berlangsungnya pandemik Covid-19 sejak tahun lalu. Sedangkan pagelaran seni budaya, ditampilkan tari dayak, tari jaipong serta adanya fashion show pakaian batik dari anggota dan keluarga IKFI sendiri.
Selain itu juga pertunjukan demo auto massage professional yang ditujukan untuk para istri agar bisa mempraktikkan terapi memijit kepala-kepada suami setelah bekerja agar merasa lebih sehat dan rileks.
Kemudian, organisasi ini juga diketuai oleh seorang diaspora yang berasal dari Payakumbuh Minangkabau yang bernama Vina Neret yang bersuamikan orang Perancis.
Diawal permulaan acara pagelaran seni budaya dengan menampilkan ‘tari pasambahan’ yang berasal dari Minangkabau. Tari ini dibawakan oleh seorang mahasiswi Minang asal Cingkariang, Banuhampu bernama Deni Endriani yang saat ini sedang melakukan studi penelitian Minangkabau di salah satu Universitas di Perancis.
Deni sendiri menari dengan memakai pakaian adat Minangkabau dengan disertakan memakai ‘tangkuluak tanduak’ yang merupakan simbol Minangkabau sendiri. Tari pasambahan yang artinya ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat kepada tamu yang datang pada saat acara tersebut.
Deni mengaku senang dengan mempersembahkan tarian ini serta bangga memperkenalkan salah satu budaya dari Sumatera Barat. Setelah selesei menari, beberapa tamu Perancis memuji pakaian adat Minangkabau ini serta ada yang bertanya tentang topi ‘tingkuluak tanduak’ yang melambangkan Minangkabau sehingga Deni antusias memberi cerita sedikit tentang sejarah Minangkabau.
Penasihat IKFI, Sri Hardjana memberi penjelasan bahwa asosiasi ini bsa merupakan duta bangsa yang mempromosikan budaya-budaya Indonesia secara terjun langsung dengan mengajak keluarga-keluarga orang perancis untuk mengenal lebih dalam tentang Indonesia misalnya mulai dari mengajak adik ipar, mertua serta teman-teman dari keluarga orang Perancis sendiri untuk melihat dan mengenal tentang budaya indonesia.
“Untuk itu, patut kita berikan acungan jempol dengan aktifitas yang dilakukan oleh IKFI tersebut. Aktivitas IKFI lainnya juga ikut berpatisipasi dalam kegiatan acara-acara seni budaya di Perancis dengan mempertunjukan seni budaya Indonesia,” kata Sri Hardjana.
Menurutnya, inilah salah satu bentuk promosi tanpa perlu mendatangkan langsung dari Indonesia sendiri.
Kita berharap asosiasi ini mudah-mudahan terus berkembang di Perancis agar orang-orang perancis, lebih secara langsung mengetahui dan melihat seni dan budaya dari Indonesia,” tambahnya.
Untuk lebih mengetahui bagaimana acara IKFI ini, bisa dilihat /ditonton di video Youtube Alpine Rancak Channel yang berjudul ‘Semarak Bazar Familial oleh IKFI di Perancis. SSC/Indra S