Video Kekerasan Anak SD: “Videokan, Taruih, Lambuik, Tinju Kapalonyo!”

Sabtu, 11/10/2014 21:29 WIB
Inilah video kekerasan yang dilakukan murid SD

Inilah video kekerasan yang dilakukan murid SD

Bukittinggi, sumbarsatucom—Kalimat itu diucapkan sekelompok anak SD dalam video berdurasi 1,52 menit. Video itu menggambarkan kekerasan yang dilakukan murid sekolah (SD) diunggah di Youtube dan tersebar di media sosial Facebook dan Twitter membuat banyak pihak gerah dan geram. Berbagai komentar bermunculan mengecam kejadian itu.

Hingga pukul 21.00, belum sampai sehari sejak diunggah pada 11 Oktober 2014, video ini sudah ditayangkan sebanyak 241 kali dengan 18  komentar.

Video itu memperlihatkan sekelompok murid SD di dalam kelas secara bergantian memukul, menendang, dan meninju seorang murid perempuan di sudut kelas itu. Murid-murid itu mengenakan seragam SD putih merah, dan perempuan mengenak penutup kepala berupa jilbab. Murid laki-laki celana panjang warna merah dan baju putih. Sebagian murid di ruang kelas itu, tampak melakukan kegiatan lainny seperti menulis.

Tak jelas ujung pangkal penyebabnya, tiba-tiba saja seorang murid laki-laki menendang dan meninju murid perempuan itu. Dan seterusnya diikuti teman-teman lainnya.

Sembari diteriaki teman-temannya yang lain, seorang murid perempuan yang lainnya juga ikut memukul dan menendang. Kendati berusaha menangkis dan menahan pukulan dan tendangan dari temannya itu, murid perempuan itu tampaknya tak kuat.

Dari rekaman video itu, terdengar isakan tangis dan rintihannya menahan sakit. Sebagian murid-murid berteriak dengan menggunakan bahasa Minang memprovokasi agar meninju kepala murid yang sudah merintih kesakitan itu.  

“Tinju kapalonyo,” teriak seorang murid laki-laki dalam video itu.

Tampaknya, kekerasan itu sengaja direkam salah seorang murid di kelas itu karena terdengar jelas teriakan: “Videokan, videokan! Taruih, taruih. Alah ang videokan tu? Lambuik, lambuik...taruih...kapalo e...”

Dan terdengar pula dalam video itu carut yang bagi orang Minang sangat tak sopan itu disampaikan.

“Saya tak tahu mau bilang apa setelah meliha video itu. Kemana guru mereka? Kenapa bisa sekejam dan sekasar itu murid SD sekarang ini,” kata Asril Koto, setelah menyaksikan video tersebut di laman Facebooknya.

“Ini harus diusut tuntas. Kejadian yang ada di video itu di kota saya di Bukittinggi. Tapi masih dicari tahu sekolahnya,” kata Dewis' Is Sikumbang mengomentari video itu. (SSC/NA)

Link videonya



BACA JUGA