
-
Padang, sumbarsatu.com—KABA Festival X 2025 Nan Maurak Alek hari ini, Jumat, 25 April 2025, sejak pukul 16.00 WIB dimulai. Perhelatan besar seni pertunjukan kontemporer berbasis tradisi dipusatkan di Gedung Manti Minuik Ladang Nan Jombang, Padang, sejak 25-28 April 2025.
Peserta yang tampil dari Indonesia dan Singapura. Pembukaan diawali dengan penampilan pertunjukan kolosal gandang tambua tansa Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Agam, dan pada malamnya tampil pembuka KABA Festival X Nan Maurak Alek Asok dari Tungku karya koreografer Ery Mefri.
“Puluhan gandang tambua dan tansa dengan irama yang dinamis dan liukan yang memukau berjalan mengelilingi kawasan Balai Baru Padang dan sampai ke Ladang Tari Nan Jombang. Arak-arakan ini menandai dimulainya KABA Festival X Nan Maurak Alek,” kata Angga Mefri, Direktur Festival kepada sumbarsatu, Jumat (25/4/2025).
Malamnya, pukul 20.00 pertunjukan koreografi karya maestro Ery Mefri berjudul Asok dari Tungku, yang belum pernah dipentaskan secara terbuka di Kota Padang.
“Malam ini publik pencinta seni di Sumatera Barat bisa menikmati koreografi Asok dari Tungku karya maestro Ery Mefri dibawakan Nan Jombang Dance Company,” tambah Angga Mefri, yang merupaka penari utama.
Asok dari Tungku pernah ditampilkkan di Indonesia Bertutur pada 14 Agustus 2024 di Nusa Dua, Bali yang mengisahkan tentang kecemasan terhada[ memudar dan kaburnya nilai-nilai adat dan budaya, serta religiusitas hubungan manusia dengan manusia, alam, dan Tuhan di ranah Minangkabau.
Ery Mefri, penggagas KABA Festival, pimpinan Nan Jombang Dance Company, mengatakan, KABA Festival adalah ajang unjuk karya, menjadi ruang untuk “keluar dari rumah”—rumah yang tak terkunci, tapi kadang kaki tak bisa melangkah.
“Dalam festival ini, semaksimal mungkin kami tampilkan seni pertunjukan kontemporer yang berakar pada tradisi. Apa yang tersaji di panggung adalah hasil dari proses panjang: dari niat, gagasan, riset, pergulatan, hingga keberanian untuk bersuara. Nan Jombang Dance Company menjadi bagian dari perjalanan itu—sebuah kelompok yang kami bangun dengan tangan sendiri,” kata Ery Mefri.
Menurut Ery Mefri, KABA Festival X 2025 tak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga momentum refleksi budaya yang menghubungkan tradisi dan modernitas dalam satu bingkai yang harmonis.
Selain menampilkan kolosal Gandang Tambua Tansa dan pementasan Asok Dari Tungku, juga di hari berikutnya tampil Parewa Limo Suku Padang, Kelompok Prokontra, Padang Panjang, Sabariyah Grup dari Maninjau, Komunitas Seni Gaung Ganto, Padang, Rio Mefri dari Padang, Old Track Teater, Padang,Mila Rosinta dari Yogyakarta, Muhd Sharul Mohd dari Singapura, Razan Wirjosandjojo,Solo, dan Rianto dari Banyumas.
KABA Festival, sebuah iven seni pertunjukan di Padang yang digelar secara rutin sekali setahun semenjak 2014 oleh Nan Jombang Dance Company, dipilih untuk menjalankan program strategis kebudayaan dari Kementerian Kebudayaan dengan memanfaatkan Dana Indonesiana-LPDP tahun 2024. Ada 12 grup atau kelompok di Indonesia yang terpilih dalam program serupa.
Program strategis kebudayaan adalah program yang dilakukan untuk memajukan kebudayaan Indonesia. Program ini meliputi perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Nan Jombang Dance Company dinilai sangat layak dan patut menerima program, yang dari informasi diperoleh dijalankan untuk tiga tahun ke depan.
Rangkaian KABA Festival X yang sudah dilasanakana dengan sukses adalah Diskusi Kelompok Terpumpun dengan tema “Program Strategis Nan Jombang Dance Company Lima Tahun ke Depan”, pada Selasa 28 Januari 2025, lalu Kamis, 30 Januari 2025, juga Diskusi Kelompok Terpumpun tentang “Program Strategus KABA Festival 5 Tahun ke Depan” yang keduanya dilaksanakan di Hotel Daima Padang.
Selanjutnya, pada Minggu-Senin, 16-17 Februari 2025 dilaksanajan workshop Pengelolaan Arsip Nan Jombang Dance Company. Sedang Rabu, Kamis dan Jumat, 19-21 Februari 2025 akan lokakarya Penulisan Apresiasi Seni Pertunjukan, yang juga dilaksanakan di Hotel Daima Padang.
Pertunjujan seni tradisi KABA Festival X Nan Balega menampilkan 15 kekayaan seni-seni tradisi dari Sumatera Barat (kota dan kabupaten) dilaksanakan selama 4 hari, Rabu- Sabtu, 9-12 April 2025 di kawasan Taman Budaya.
Lalu, setelah KABA Festival X Nan Maurak Alek ini, pada 14 Mei 2025 dilaksanakan dua sesi seminar: pertama seminar seni pertunjukan bertema “Posisi Seni Pertunjukan dalam Spektrum Perubahan Kebudayaan Saat Ini dan Akan Datang” dan seni kedua” Menelisik Perubahan Sosial di Sumatera Barat Melalui Seni Pertunjukan” yang digelar di digelar Universitas Negeri Padang.
Penutup festival, digelar bedah buku “Salam Tubuh Bumi: Perjalanan 40 Tahun Karya Ery Mefri” yang ditulis jurnalis Hendra Makmur. Selain itu, juga diluncurkan buku “Retrospeksi KABA Fertival”. SSC/MN