Agam, sumbarsatu.com- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, didampingi Bupati Agam, Benni Warlis, meluncurkan Gerakan Sawah Pokok Murah (SPM) di Koto Tangah, Tilatang Kamang, Agam, Jumat (24/3/2025). Dengan demikian, SPM resmi dijalankan di seluruh nagari di Agam.
Gubernur menyebutkan, pihaknya mengaku berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai arahan presiden melalui ketahanan pangan..
Ia mengatakan melalui SPM, petani dengan biaya murah bisa menekan angka pengeluaran serta berproduksi tinggi.
Dikatakan pula, biota lain juga bisa hidup di lokassi SPM, yang mampu menjadi penambahan pendapatan masyarakat serta mempengaruhi pengentasan angka stunting,
Menurutnya, SPM menjadi bukti inovasi yang membuat masyarakat petani bisa terbantu. Program serupa sudah dilakukan di beberapa kabupaten kota di Sumbar.
Pemprov Sumbar mendukung SPM dengan penambahan dan perbaikan fasilitas di sekitar lokasi pertanian.Ia berharap dana desa sebesar 20 persen bisa dimaksimalkan untuk SPM di masing-masing nagari di Sumbar.
Bupati Agam, Benny Warlis mengungkap SPM menjadi salah satu program unggulan berkelanjutan Pemkab Agam untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurutnya, program itu untuk mengentaskan kemiskinan. melalui
SPM petani tidak banyak mengeluarkan biaya produksi,, sementara hasil produksi terbukti bermutu bagus dan meningkat. Dengan demikian, petani bisa mendapatkan keuntungan besar.
Disebutkan, dukungan semua pihak, mulai dari kelompok tani, lembaga, perangkat nagari, hingga pemerintah provinsi dan pusat. Ini di luar ekspektasi kami. Peluncuran SPM juga diikuti seratus lebih peserta zoom dari seluruh nagari di Agam,.
Dijelaskan, SPM memakai anggaran penggunaan dana desa untuk mendukung program ketahanan pangan nasional hingga swasembada pangan.
"SPM menguntungkan petani kami. Seiring dengan itu terus bermunculan inovasi baru dari masyarakat. Warga juga memberikan rasa optimis segera mendapatkan kebaikan manfaat dan dampak positifnya," ujar bupati.
Peluncuran SPM digagas pakar pertanian Sumbar, Ir. Djoni, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Pemprov Sumbar.
Ia melahirkan ide penghematan biaya produksi dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia, pengolahan lahan hingga pembakaran jerami.
Setelah panen, jerami dibiarkan melapuk dan tidak dibakar. Sawah langsung diolah hanya dengan membuat saluran air, dan tanahnya ditaruh di bedeng-bedeng.
Penyemaian bibit juga langsung dilakukan. Ketika benih siap tanam dengan program benih tanam sebatang, tidak perlu waktu lama melakukan proses pengolahan sawah pola membajak, mencangkul merancah, dan baru dItanami.
Ketika air tidak menggenangi pangkal tanaman padi, maka tanaman padi tak disentuh hama. Dengan metoda Sawah Pokok Murah bisa ditekan ungkapnya. (MSM)