
Heli jenis Super Puma
Papua, sumbarsatu.com—Helikopter jenis Super Puma H-3215 milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang membawa pasukan Batalyon Infantri 133 Yudha Sakti/Padang, Sumatera Barat, mengalami kecelakaan di wilayah Pegunungan Papua. Lokasi kejadian tepatnya di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Jumat (28/11/2014) lalu seperti dilansir vivanews.co.id.
Heli yang berangkat dari bandara Sentani guna serah terima pasukan diduga mengalami oleng di ketinggian 4.500 kaki di atas permukaan laut kurang lebih 18 mil sebelum Kiwirok.
Komandan Lapangan Udara Jayapura, Kolonel I Made Susila Adnyana, mengatakan, tim yang melakukan pencarian masih terus menyusuri keberadaan heli dengan mencari titik koordinatnya.
"Upaya pencarian masih terus dilakukan, infonya ada personel di dalam heli itu yang luka serta mengalami patah tulang. Tim masih kehilangan kontak sejak kemarin hingga hari ini," ujarnya, Sabtu (29/11/ 2014).
Heli mengangkut 10 personel, dengan pilot Mayor Penerbang Apu Tarigan, co-pilot Pilot Letnan Satu Penerbang Surya Mega serta juru mesin 1, Lettu Tek Regvo, dan juru mesin 2, Peltu Hadi Siswanto.
Heli terbang dari Bandara Sentani pukul 13.26 WIT dan diperkirakan tiba di Kiwirok pada pukul 14.33 WIT. Namun, hingga pukul 16.15 WIT, heli tak kunjung tiba di tujuan.
Sebelum terbang ke Kiwirok, heli pada pagi harinya masih mengantar pasukan Yonif 133 Yudha Sakti/Padang dengan rute Sentani-Iwur-Sentani dengan lancar. Di penerbangan kedua, heli baru kehilangan kontak dengan hanggar Heli Super Puma yang berada di Bandara Sentani.
Sempat ada komunikasi antara kru heli dengan hanggar Sentani menggunakan telepon genggam satelit, dan menginfokan jika pesawat mengalami oleng di ketinggian 4.500 feet di posisi menuju Kiwirok atau kurang lebih 18 mil sebelum Kiwirok.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, total beban angkut pada Heli H-3215 adalah 1225 kg. Dengan rincian 10 personel, total berat badan adalah 984 kg dan logistik lainnya yang dibawa seberat 241 kg.
Namun, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Fransen Siahaan membantah telah terjadi kehilangan kontak pada Heli H-3215 Super Puma.
"Heli hanya mendarat darurat di ketinggian 4500 feet di sekitar Kiwirok," ujarnya.
Berikut adalah nama-nama prajurit yang berada di dalam heli: Prajurit Satu Joko M, Prada Adek Ananda, Prajurit Kepala Gunawan, Pratu Dino, Serda Arman, Prada Setia, Sertu Nanang, Praka Ulil Amri, Prada Andra dan Praka Roy C Damanik. (SSC/NA)