Kekerasan di SD Perwari Bukittinggi
Bukittinggi, sumbarsatucom—Terkait dengan beredar rekaman video penggeroyokan dengan kekerasan yang dilakukan murid SD Perwari Bukittinggi yang diunggah di Youtube, mendapat respons dari Walikota Bukittinggi dan Gubernur Sumatera Barat. (Baca: “Videokan, Taruih, Lambuik, Tinju Kapalonyo!”)
Jika sebelumnya Walikota Bukittinggi Ismet Amziz membatah keras peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan itu terjadi di wilayahnya.
"Saya sudah cek tayangannya di Youtube. Itu bukan di Bukittinggi," katanya singkat tanpa penjelasan lainnya, Sabtu malam (11/10/2014). Baca: Video Kekerasan Anak SD Tak Bisa Diakses Lagi).
Tapi, setelah siang tadi orang buncah karena video itu sudah tersebar luas. Ia pun meralat ucapannya.
“Saya bukan membatantah, apa lagi menutup-nutupi kasus ini. Waktu wartawan konfirmasi tadi malam (Sabtu), tim saya belum berhasil mencari kebenaran apakah itu benar di Bukittinggi,” kata Ismet Amziz dalam SMSmnya.
Dijelaskannya, setelah semua dirinya mendapat laporan bahwa peristiwa itu terjadi di Bukittinggi, ia langsung memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan Pengurus Yayasan sekolah itu.
“Sekarang semuanya sedang proses penyelesaian. Semua pihak saya perintahkan untuk duduk bersama pada hari ini (Minggu). Kepala Sekolah dan pihak Yayasan harus bertanggung jawab,” katanya.
Tapi, Ismet Azmiz menolak untuk mengabulkan permitaan sebagian masyarakat agar SD Perwari itu ditutup. “Menutup sebuah sekolah tak mudah.”
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, bahwa dirinya telah menelepon Walikota Bukittinggi meminta penjelasan kasus itu. (Baca: Pihak Sekolah Sepakat Menyelesaikan Secara Kekeluargaan)
“Saya sudah telepon Walikota Bukittinggi, dan menurut Walikota, sudah ada tindakan,” kata bunyi BBM Irwan Prayitno tanpa menjelaskan wujud tindakan apa yang diambil. (SSC/NA)
