Guru yang Mengajar Saat Pengeroyokan di SD Perwari Dipanggil Kadiknas Agam

VIDEO KEKERASAN ANAK SD PERWARI BUKITTINGGI

Selasa, 14/10/2014 00:16 WIB

Agam, sumbarsatucom—Ekses dari perilaku kekerasan yang dilakukan murid SD Perwari Bukittinggi terhadap teman sekelasnya, berbuntut sampai ke Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Agam.

Pasalnya, guru Agama Islam yang mengajar di kelas VA SD tersebut, merupakan guru tetap di SMP Negeri 2 Lambah, Nagari Sianok, Kabupaten IV Koto, Agam.  

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam, Fauzir, tak membantah guru yang mengajar ketika terjadinya pengeroyokan dengan kekerasan itu merupakan pegawai di Kabupaten Agam.

"Kita telah panggil saudara Darmuya, seorang guru agama Islam, SMP 2 VI Koto, yang juga mengajar pada Sekolah Dasar Perwari Bukittinggi. Dia mengakui memang pengajar pada kelas V A, lokal terjadinya kekerasan tersebut," kata Fauzir kepada www.sumbarsatu.com, Senin (13/10/2014). 

Menurut Fauzir, atas dasar keterangan Darmuya, ia tidak mengetahui kapan persis terjadinya aksi pengeroyokan dengan kekerasan di Kelas V A itu. Dari pengakuan Darmuya, saat dia mengajar situasi belajar mengajar berlangsung secara kondusif.

“Kejadian tersebut diperkirakan terjadi pada pergantian jam pelajaran ketika Darmuya berpindah mengajar ke Kelas V B pada jam empat,” kata Fauzir mengutip Darmuya.

Fauzir mengatakan, kasus kekerasan yang dilakukan murid SD dan kini menyebar di dunia internet, memprihatinkan dan mencoreng dunia pendidikan Sumatera Barat. (Baca: Kekerasan Itu Terjadi di SD Perwari Bukittinggi)

“Kasus ini jangan dipolitisir seolah Agam yang salah. Prinsipnya yang bertanggung jawab pada kasus ini pihak sekolah/yayasan dan Pemerintah Kota Bukitinggi,” kata Fauzir tanpa menjelaskan sanksi apa yang diterima Darmuya. (SSC-1)



BACA JUGA