Wakil Presiden Sara Duterte
Manila, sumbarsatu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Filipina resmi memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte pada Kamis (6/2/2025), dengan tuduhan konspirasi untuk membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr., penyuapan, korupsi, dan keterlibatan dalam pembunuhan di luar hukum.
Pemakzulan ini menandai eskalasi ketegangan politik di Filipina, mengingat Duterte merupakan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte dan sebelumnya menjadi sekutu dekat Marcos Jr. dalam koalisi Uniteam. Namun, hubungan keduanya memburuk setelah Marcos mencopot Duterte dari Dewan Keamanan Nasional (NSC).
Ketegangan semakin meningkat setelah Duterte diduga mengancam Marcos, menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan seorang pembunuh bayaran dan akan memerintahkannya untuk membunuh Marcos jika presiden mencoba menghabisinya lebih dulu. Ia juga dilaporkan mengancam akan menggali jenazah ayah Marcos, mantan diktator Ferdinand Marcos Sr., dan membuangnya ke laut.
Duterte juga diduga terlibat dalam serangkaian pembunuhan di luar hukum di Kota Davao saat menjabat sebagai wali kota. Para anggota parlemen menilai bahwa kejahatan tersebut, ditambah dengan tuduhan korupsi, menjadikannya ancaman bagi stabilitas nasional.
Dalam pemungutan suara, sebanyak 215 anggota DPR mendukung pemakzulan, jauh melampaui ambang batas sepertiga suara yang disyaratkan.
Proses kini berlanjut ke Senat, di mana Duterte akan menghadapi persidangan. Jika dua pertiga senator mendukung pemecatan, ia akan kehilangan jabatannya. Namun, jika dibebaskan, ia tetap menjabat sebagai wakil presiden, meskipun masa depan politiknya diragukan. SSC/MN