Belajar dari Hoaks Pilkada yang Bertebaran di TikTok, Yuk Kenali Fitur Keamanan di Platform Ini

PREBUNKING

Kamis, 09/01/2025 06:06 WIB

Laporan Angelique Maria Cuaca (Jurnalis)

Padang, sumbarsatu.com—Hoaks ketika pilkada tumbuh subur ibarat jamur di musim hujan. Tahun lalu, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) merilis data temuan terkait hoaks di Indonesia. Pada semester I tahun 2024, hoaks mencapai 2.119 temuan dan 31,6 persen bertema pemilihan umum. Jumlah ini hampir menyentuh total temuan hoaks sepanjang tahun 2023 yang berjumlah 2.330.

Ketua MAFINDO, Septiaji Eko Nugroho pada acara Indonesia Fact Checking Summit (IFCS) 2024 di Jakarta, Kamis (7/10/2024) menyebutkan bahwa ketika menjelang dan setelah pilkada, sebagian hoaks politik beralih ke yang bersifat lokal, menyasar kandidat maupun penyelenggara pemilu. [1]

Saat Pilkada Serentak 27 November 2024, Koalisi Cek Fakta mengadakan Live Fact-Checking. Kegiatan ini melibatkan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), MAFINDO, dan setidaknya 40 media dari berbagai wilayah di Indonesia.

Ada 98 laporan dugaan hoaks dari 18 provinsi dan Sumatera Barat (Sumbar) memiliki jumlah laporan nomor 2 tertinggi setelah Jakarta. Sumbar 11 laporan, sedangkan Jakarta 14 laporan. Dan TikTok menjadi platform media sosial yang paling banyak dilaporkan, yaitu 43 laporan. [2]

Pada 19 November 2024, akun TikTok @Sumbar Bangkit mengunggah sebuah video yang bertuliskan: “Debat selesai Paslon nol 1 berikan dukungan kepada Epyardi Asda-Ekos Albar paslon nol 2 untuk jadi gubernur sumatera barat”. Captionnya: “Akhirnya 02 menang.. untuk perubahan sumbar”.

Pada video itu tampak Mahyeldi, Paslon 01 berjabat tangan dengan Ekos Albar. Seolah Mahyeldi memberi dukungan kepada Epyardi – Ekos untuk menjadi Gubernur – Wakil Gubernur Sumbar. Per 8 Januari 2025, video tersebut telah ditonton 37,8 ribu kali. >[3]

Tim Cek Fakta sumbarsatu menelusuri video tersebut. Video berasal dari foto yang diambil setelah selesai Debat Kedua Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2024 di Hotel Truntum Padang, 19 November 2024.

Hal itu bisa dilihat background dari foto menunjukkan keduanya berfoto tak jauh dari backdrop yang bertuliskan Debat Putaran Kedua Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2024. Juga, tim tidak menemukan satupun statmen di media yang menyebutkan Mahyeldi memberi dukungan kepada Epyradi – Ekos untuk menjadi Gubernur Sumatera Barat. Jadi, informasi pada video Tiktok @Sumbar Bangkit adalah TIDAK BENAR.

Keesokan harinya, 20 November 2024, akun TikTok @Politik Sumbar menggunggah sebuah foto. Pada foto itu tampak Vasko (Cawagub nomor urut 01) berjalan sambil merangkul Ekos (Cawagub nomor urut 02). Keduanya tampak mengacungkan jari telunjuk ke arah langit-langit.> [4]

Pada foto tersebut ada tulisan: “Pada debat kedua, ekos albar berikan sinyal yang jelas ke pendukungnya dan tidak kuasa menyembunyikan lagi. Ingin segera akhiri drama dan tekanan ini Ekos Albar Pilih 01 Mahyeldi-Vasko!” Sedangkan captionnya: “Save Ekos dengan Vote 01. Begitulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan beliau.” Per 8 Januari 2025, foto tersebut telah dilihat sebanyak 263,4 ribu kali.

Tim Cek Fakta sumbarsatu menelusuri foto tersebut. Foto diambil setelah selesai Debat Kedua Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2024 di Hotel Truntum Padang, 19 November 2024.

Tim tidak menemukan satupun statmen resmi di media tentang Ekos Albar yang memberi dukungan kepada Mahyeldi - Vasko untuk menjadi Gubernur Sumatera Barat. Jadi, informasi pada video Tiktok @Politik Sumbar adalah TIDAK BENAR.

Dua konten ini telah diplintir informasinya. Foto atau video diambil asli, namun tulisan pada foto atau video tersebut tidak benar sehingga menggiring orang pada pemahaman yang SALAH. Karenanya, konten ini merupakan HOAKS.

Konten yang dimanipulasi juga pernah terjadi pada calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 03 Tri Rismaharini.[5] Beredar video di Instagram yang memperlihatkan Risma menangis usai kalah di Pilkada Jatim 2024. Video diunggah tanggal 28 November 2024 dan disukai 2,177 kali.

Kompas.com menelusuri kebenaran video dengan menggunakan Yandex. Hasilnya, video identik dengan video di YouTube Metro TV pada Agustus 2023 yang berjudul "Tangis Mensos Risma Pecah saat Cerita Kabar Kelaparan di Papua". Momen Risma menangis terjadi ketika konferensi pers di Gedung Kemensos, Kota Jakarta Pusat pada 3 Agustus 2023 terkait update bantuan Kemensos bagi korban bencana kekeringan di Papua.

Video tersebut juga beredar luas di TikTok. Akun @Emha Dien Syamsuddin mengunggah video tanggal 27 November 2024. Captionnya: “Selesai juga Drama RISMA. Setelah tumbang melalui hitung cepat PILKADA JATIM.” Per 8 Januari 2025, video ini telah ditonton lebih dari 636,6 ribu kali, disukai oleh 15,2rb akun dan dibagikan sebanyak 2.173 kali. >[6]

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) melalui kanal turnbackhoaks.id menemukan adanya konten plintiran serupa. Akun TikTok @pujanggajakarta mengunggah foto Ridwan Kamil (RK) sedang memberikan simbol 3 jari. Pada foto terdapat tulisan “Alhamdulilah Sudah Hijrah Ikut Pram-Doel 03”.  Foto tersebut diunggah pada 7 September 2024. Seolah Ridwan Kamil sedang memberi dukungan ke paslon 03.

MAFINDO melakukan penelusuran dengan Google Lens dan menemukan bahwa foto tersebut adalah tangkapan layar dari siaran “RIDWAN KAMIL‼️TERNYATA MAJUKAN UMKM DAN JADIKAN JAKARTA KOTA BISNIS, ITU CUMA GIMMICK?” yang tayang di kanal YouTube “kasisolusi”, Oktober 2024. Dalam siaran itu diketahui konteks pose jari tangan RK bukan menunjukkan angka 3, tapi gestur angka nol yang menyatukan ibu jari dan telunjuk. [7]

TikTok dan Penyebaran Hoaks

TikTok merupakan aplikasi video musik berdurasi pendek buatan Tiongkok yang muncul pada September 2016, awalnya dengan nama Douyin. Platform ini dikembang oleh perusahaan Beijing ByteDance Technology. Tahun 2017, TikTok hadir secara global. Pada 2018 mulai hadir di Indonesia.

Laporan We are Sosial [8] pada Januari 2024, menyebutkan TikTok masuk lima besar media sosial terpopuler di dunia, yakni sejumlah 1,56 miliar pengguna. 4 besar lainnya adalah Facebook (3,05 miliar), YouTube (2,49 miliar), dan WhatsApp (2 miliar).

Indonesia menjadi negara terbesar pengguna TikTok setelah Amerika Serikat, mencapai 126,83 juta pengguna aktif. Rata-rata waktu penggunaan tertinggi bulanannya mencapai 38 jam 26 menit per pengguna.

Pada 31 Desember 2024, Indonesia Indicator (I2) merilis hasil riset terkait “Tren Media Sosial di Indonesia.” Ada 5 platform media yang diteliti yakni Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, dan Tiktok. Tiktok menjadi platform media sosial yang paling populer sepanjang tahun 2024, yakni total postingan warganet 107.998.788 dengan 17.329.380.404 tanggapan. [9]

Silmi Novita Nurman, Ketua Komite Edukasi MAFINDO pada wawancaranya dengan sumbarsatu, Rabu (8/1/2025) menyebutkan TikTok menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia karena kontennya ringan, kreatif dan gampang digunakan oleh semua usia.

Setiap pengguna TikTok punya kesempatan yang sama mengejar FYP (For Your Page). Artinya jika konten mereka banyak disukai maka akan muncul pada beranda Tiktok. Itu akan mempermudah pengguna untuk melakukan aktivitas ekonomi seperti jualan maupun endorse.

Kondisi ini menjadi salah satu penyebab orang-orang akhirnya membuat konten tanpa lagi peduli apakah isinya akurat atau tidak, hanya untuk mengejar FYP. Di samping memang ada yang melakukannya untuk tujuan tertentu, salah satunya kepentingan politik. Konten hoaks salah satunya cirinya postingan video setengah-setengah, video dan foto yang dimanipulasi dengan teknologi, lalu diberi narasi yang membangkitkan emosi.

Hal ini akan makin mengkhawatirkan jika si penonton konten tidak memahami soal literasi digital, sehingga malas mencari tahu kebenaran dan menerima mentah-mentah informasi yang ada. Dampaknya adalah kesalahpahaman dan bisa memicu perpecahan di Indonesia. Karena itu menurut Silmi butuh menerapkan metode ABCD (Amati, Baca, Cek Faktanya, dan Diskusikan).

Tips Agar Waspada Terhadap Hoaks di TikTok

Mari kenali fitur keamanan yang disediakan TikTok agar lebih waspada terhadap hoaks:

  1. Pelabelan profil pada akun figur publik (selebritas, tim olahraga, brand atau produk) dengan tanda centang “Terverifikasi” untuk memastikan keabsahan akun. Tanda centang tidak dibeli dan harus melewati proses pemeriksaan tim TikTok.
  2. Tiktok juga melabeli konten buatan AI (kecerdasan buatan) secara otomatis agar pengguna paham bahwa konten tersebut dibuat oleh robot.
  3. Ada label peringatan pada bagian atas video untuk menandai video yang terverifikasi. Pada Pemilu 28 November 2023-15 Februari 2024, ada 9,5 juta video yang diberi label peringatan untuk menginformasikan ke pengguna bahwa konten yang mereka saksikan belum bisa dipastikan kebenarannya. [10]
  4. Ada fitur ‘Tidak Tertarik’ agar pengguna dapat memberikan sinyal kepada sistem rekomendasi TikTok untuk tidak merekomendasikan konten serupa di halaman Anda.
  5. Pengguna bisa mengetuk tombol “laporkan” jika menemukan konten terduga misinformasi atau melanggar panduan komunitas. Tim moderasi TikTok akan meninjau segala jenis konten, komentar atau sesi live yang dilakukan.

Karenanya agar terhindar dari hoaks, ada beberapa tips yang bisa kita diterapkan:

  1. Biasakan skeptis terhadap konten yang kita terima. Cek dulu sumber berita: apakah dari media yang kredibel atau bukan. Jika konten yang diterima berupa video, foto, atau kopian artikel, cek langsung ke website resmi media tersebut.
  2. Gunakan aplikasi maupun kanal yang telah disediakan oleh organisasi seperti Chatbot Kalimasada MAFINDO, Cekfakta.com, Hoaks Buster Tools MAFINDO, Google Lens, Cekfakta.com, maupun kanal cek fakta yang disediakan oleh media kredibel.
  3. Laporkan jika ada temuan hoaks di media sosial, melalui kanal pelaporan yang telah disediakan oleh masing-masing platform.
  4. Latih diri dengan literasi digital dan sebarkan pengetahuan tersebut pada orang-orang di sekitar kita. SSC

 

Sumber :

[1] https://amsi.or.id/kabar/detail/778/hoaks-merebak-tanda-pilkada-sudah-dekat

[2] https://amsi.or.id/kabar/detail/793/cekfakta-menyelenggarakan-kegiatan-live-fact-checking-pilkada-2024-dan-membongkar-laporan-hoaks-dari-berbagai-daerah-di-indonesia

[3] https://vt.tiktok.com/ZS6PNjGrP/

[4] https://vt.tiktok.com/ZS6PLxTtM/

[5] https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/12/24/090900482/-hoaks-risma-menangis-usai-kalah-di-pilkada-jawa-timur-2024

[6] https://vt.tiktok.com/ZS6a95Xef/

[7] https://turnbackhoax.id/2024/11/23/salah-pose-3-jari-ridwan-kamil-dukung-pasangan-pram-doel/

[8] https://wearesocial.com/id/blog/2024/01/digital-2024/

[9] https://www.antaranews.com/berita/4556802/tiktok-jadi-platform-media-sosial-paling-populer-pada-tahun-2024

[10] https://www.antaranews.com/berita/4450777/tiktok-hadirkan-sejumlah-fitur-untuk-bantu-pengguna-hindari-hoaks

 



BACA JUGA