
Warga tumpah ruah dalam helatan Galanggang Arang WTBSB di Stasiun Kereta Api Kota Solok, Rabu 13 Desember 2023
Kota Solok, sumbarsatu.com—Terbilang puluhan tahun Stasiun Kereta Api Kelas II Kota Solok ini “mati”. Stasiun yang dibangun pada rentang 1891-1894, sudah tidak aktif lagi beroperasi sejak tahun 2003. Tetapi, Rabu, 13 Desember 2023, sejak sore hingga malam disesaki ribuan masyarakat Kota Solok dan sekitarnya tumpah ruah di situs bersejarah ini.
Stasiun yang letaknya di jantung Kota Solok ini, berdarah kembali. Ia hidup. Ia seperti melantangkan suara-suara dengus lokomotif menghela gerbong.
Adalah Galanggang Arang, sebuah iven seni-budaya yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, meniupkan napas baru bagi Stasiun Kereta Api Kota Solok ini sehingga ia hidup kembali. Seperti tak dinyana. Lokasi yang sebelumnya tampak marimba dan bau pesing di sana-sini, gerbong dan lokomotif tua teronggok di rel-rel usang, tampak mewarnai kota kecil dengan dua kecamatan ini. Malam itu warga bak berhari raya. Ramai dan riang gembira.
“Sudah lama Kota Solok tidak seramai ini. Warga datang dari berbagai penjuru di sekitar Kota Solok. Ini juga seoring dengan perayaan hari jadi yang ke-53 Kota Solok. Ada pula festival Galanggang Arang di stasiun ini,” kata Noviyanti (52 tahun) bersama anaknya.
Rangkaian Galanggang Arang Warisan Tambang Batu Bara Sumatera Barat (WTBSB) yang bertema “Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia” yang diawali sejak 19 Oktober lalu di Padang, dipuncaki gelarannya di Stasiun Kereta Api Kota Solok selama dua hari Rabu-Kamis, 13-14 Desember 2023.
“Ini suatu kehormatan dan sekaligus kado ulang bagi Kota Solok dengan segenap warganya. Penyelenggara Galanggang Arang WTBSB sebagai rangkaian puncaknya dilaksanakan di kota kami ini. Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Solok,kami ucapkan terima kepada Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek dan semua pihak terkait. Ini sebuah kegiatan yang sangat membanggakan,” kata Ramadhani Kirana, Wakil Wali Kota Solok, saat membuka gelaran Galanggang Arang #8 WTBSB di Kota Solok, Rabu 13 Desember 2023.
Sebelumya, dalam sambutannya, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Irini Dewi Wanti, mengatakan Galanggang Arang merupakan salah satu upaya bersama untuk penguatan ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) dengan melakukan sejumlah kegiatan aktivasi di jalur-jalur utama dan stasiun-stasiun kereta api dalam kawasan WTBOS.
“WTBOS telah ditetapkan diitetapkan UNESCO sebagai warisan dunia karena kontribusinya untuk peradaban dunia pada 6 Juli 2019 di Kota Baku, Azerbaijan. Kegiatan Galanggang Arang diawali pada 19 Oktober lalu di Padang merupakan program nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek RI bertujuan untuk membangun ekosisten kebudayaan dan kesosialan masyarakat di sepanjang kawasan WTBSB. Kota Solok merupakan rangkaian terakhir dan penutupan Galanggang Arang #8,” jelas Irini Dewi Wanti.
Ia menyebutkan, rangkaian Galanggang Arang WTBOS, setelah diluncurkan di Kota Padang berlanjut ke Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto dan Kota Solok.
Tampak hadir malam pertama Galanggang Arang #8 WTBSB di Stasiun Kereta Api Kota Solok, Undiri, Kepala Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumatera Barat, Nurnisma, Ketua DPRD Kota Solok, lima curator: Sudarmoko, Edy Utama, Dede Pamayoza, Mahatma, dan Dony Eros, segenap kepala-kepala dinas di Pemko Solok, tokoh masyarakat Solok, seniman dan budaywan, jurnalis, pihak PT KAI, dan masyarakat umum.
Tampil di panggung utama Galanggang Arang #8 antara lain pertunjukan seni, antara lain
Tari Dulang Badarak dari Sanggar Tari Galatiak ( Minus One ), Randai SMP 2 Kota Solok, pertunjukan music Lubuk Nan Tigo, tarian Wonderfull is Kutai dari Kutai Timur, Kaltim,
Tari Piriang Lampu Togok dari Sanggar Lubuak Saiyo, dan pertunjukan musik Kaba Rantau (Bahana Etnic) (Sanggar/group). Selain pertujukan seni, sepanjang dua hari ini, warga juga bisa pula menikmati pameran Kaba Rupa dengan variasi seni rupa: instalasi, sketsa, dan arsip-arsip foto. Sementara itu, khusus untuk pertunjukan musik dari grup Darak Badarak Pariaman, dilaksanakan pada sore Kamis, 14 Desember 2024 di Panggung Utama.
Agenda Kamis (Hari Ini)
Pukul 09.00-12.30 Seniman Bicara WTBOS Pemantik: Kurator di Tarumbu Karang Café
Pukul 13.30-17.00 Lokakarya Pemangku Kepentingan WTBOS. Diskusi Rekomendasi Pembentukan Badan Pengelola WTBOS. Narasumber: Dr. Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan), 2. Johannes Widodo (National University of Singapore), 3. ICOMOS Jakarta
Juga dilaksanakan lomba permainan tradisional berjalan diatas Rel, Pengumuman Lomba Penulisan dan Video Feature.
Pukul 20.25-20.30 Peluncuran Buku Pendataan dan Pemetaan WTBOS dan Orasi Budaya Edy Utama
Pukul 20.50-21.20 Pertunjukan musik Kaba Buni
Pukul 21.20-22.05 Pertunjukan Orkes Taman Bunga SSC/MN