Upacara Hari Ulang Tahun Kepindahan Ibu Kota Kabupaten Agam yang digelar pada Senin (21/7/2025) di halaman Kantor Bupati Agam, Lubuk Basung.
Agam, Sumbarsatu.com — Mantan Bupati Agam, H. Aristo Munandar, menghadiri Upacara Hari Ulang Tahun Kepindahan Ibu Kota Kabupaten Agam yang digelar pada Senin (21/7/2025) di halaman Kantor Bupati Agam, Lubuk Basung.
Hadir pula dalam kesempatan itu mantan Bupati Agam H. Andri Warman, Ketua DPRD Agam H. Ilham, sejumlah tokoh adat (niniak mamak), Bundo Kanduang, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam.
Dalam rangkaian upacara tersebut, turut diperingati Hari Ulang Tahun Koperasi ke-78. Bupati Agam, Benni Warlis, bertindak selaku inspektur upacara.
Dalam sambutannya, Bupati Benni menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan momentum penting sebagai bagian dari jejak sejarah yang layak dikenang bersama. Ia menegaskan bahwa Lubuk Basung, sebagai ibu kota kabupaten, memikul tanggung jawab besar dalam menopang kemajuan daerah.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga Lubuk Basung atas partisipasi aktif dalam pembangunan Kabupaten Agam. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga ketertiban dan kedisiplinan demi menciptakan kota yang nyaman dan maju.
“Mari jadikan HUT ke-32 Lubuk Basung sebagai Ibu Kota Kabupaten Agam, dan HUT ke-78 Koperasi ini sebagai momen yang eksklusif dan membanggakan,” ujarnya.
Pawai Bajamba dan Nuansa Kebersamaan
Usai upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan pawai bajamba yang dimulai dari Kantor Bappeda Agam, melewati panggung kehormatan yang disambut langsung oleh Bupati Agam bersama unsur Forkopimda, tokoh adat, Bundo Kanduang, serta para pejabat daerah. Pawai berakhir di Balairung, kediaman resmi Bupati Agam.
Pawai ini menampilkan beragam kesenian tradisional dan menjadi simbol kebersamaan masyarakat Lubuk Basung dalam mendukung pembangunan daerah. Peringatan ini tidak semata bersifat seremonial, melainkan mencerminkan semangat kolektif dan komitmen masyarakat untuk membangun Agam yang lebih maju, berdaya saing, dan tetap berakar pada budaya serta kearifan lokal.
Aristo Munandar, Sosok yang Dirindukan
Salah satu yang paling menarik perhatian warga dalam kegiatan ini adalah kehadiran H. Aristo Munandar. Ia dikenal sebagai salah satu bupati yang sangat populer di Kabupaten Agam, bukan karena ketegasannya dalam memarahi bawahan, melainkan karena kesantunannya dalam memimpin.
Alih-alih memarahi pegawai yang melakukan kesalahan, Aristo lebih memilih memanggil yang bersangkutan ke ruangannya dan memberikan nasihat dengan cara yang halus dan berwibawa. Hal inilah yang membuatnya disegani sekaligus dicintai oleh bawahannya.
Kesantunannya juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Jendela mobil dinasnya selalu terbuka saat melintasi perkampungan. Ia akan menyapa dan melambaikan tangan kepada warga yang berada di pinggir jalan. Rumah dinasnya pun selalu terbuka bagi masyarakat, bahkan hingga larut malam.
Pernah suatu malam, ketika jarum jam menunjukkan pukul 01.00 WIB, seorang warga datang bertamu. Tanpa ragu, Aristo mempersilakan masuk dan melayani dengan ramah. Sikap itulah yang membuatnya begitu dicintai masyarakat dan para pegawai di lingkungan Pemkab Agam pada masanya.
Ketidakhadiran Indra Catri
Sosok lain yang juga dikenang warga Agam adalah H. Indra Catri, bupati dua periode yang juga cukup populer. Sayangnya, beliau tidak tampak hadir dalam upacara peringatan kali ini. Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh konfirmasi mengenai alasan ketidakhadiran beliau. ssc/msm