Ibu Kabupaten Agam Basalemak Peak

-

Rabu, 12/01/2022 20:14 WIB

Lubuk Basung, sumbarsatu.com-Ibu Kabupaten Agam, Lubuk Basung, akhir-akhir ini terkesan basalemak peak”.

Pemkab Agam terkesan tidak berdaya dan tutup mata, menyusul banyak fasilitas yang dibangun untuk penunjang kegiatan masyarakat, justru ada yang beralih fungsi.

Sebut saja trotoar dan drainase, yang kini beralih fungsi, seperti terlihat di kawasan Surau Kariang, Nagari Lubuk Basung. Trotoar, yang berada tidak jauh dari Kantor Bupati Agam itu, telah menjadi tempat pembuangan dan pembakaran sampah.

"Trotoar itu tidak bisa dipergunakan para pejalan kaki, bahkan sebagian badan jalan sudah menjadi tempat penumpukan barang-barang bekas dalam jumlah besar," kata St. Rajo Ameh kepada sumbarsatu, Rabu (12/2/2022).

Yang memprihatinkan, tambahnya, basalemak peak itu terkesan takmendapat perhatian serius dari para pejabat terkait di Pemkab.Agam. Padahal ruas jalan yang dipersoalkan masyarakat itu, merupakan salah satu jalur utama Kota Lubuk Basung, yang kerap dilalui para pejabat setiap hari.

Sementara di sekitar GOR Rang Agam, trotoar telah menjadi tempat berjualan bagi pedagang kaki lima. Hak pejalan kaki seakan  diperkosa, tanpa ada kepedulian pejabat terkait.

Drainase yang ada di jalan-jalan utama, sudah tidak berfungsi. Saluran pembuangan air dari badan jalan tersumbat, sehingga bila hujan turun, kawasan itu banjir.

GOR Rang Agam sendiri bagaikan bangunan tidak bertuan. Terlihat kusam, dan beberapa sarana penunjang sudah kurang berfungsi. Kondisi itu mengundang keprihatinan mendalam dari warga Lubuk Basung.

Kondisi demikian dibenarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Agam, Ir.Jetson, waktu dikonfirmasi wartawan.

Menurutnya, sesuai informasi masyarakat, termasuk yang mengapung di media sosial beberapa waktu belakangan, setelah dicek pihaknya pada personil di lapangan, masalah itu sudah kerap ditegur, bahkan untuk mengantisipasi, pihaknya sudah membuat taman khusus di lokasi yang saat ini menjadi tempat penumpukan barang-barang bekas tersebut.

Namun, setelah ditanami, pelaku usaha barang bekas itu, kembali meletakkan barang-barang di lokasi tersebut.

“Hal itu sudah cukup lama dilakukan, namun kenyataannya, pelaku usaha itu masih tidak mengindahkan," ujarnya.

Pihaknya berharap, hal itu bisa ditertibkan dengan dibantu unsur lain. Diakuinya, jalur trotoar yang dibangun Pemkab.Agam itu, mengalami kerusakan yang cukup serius, batako yang dipasang sudah terbongkar, bahkan sepanjang trotoar sudah jadi tempat penumpukan barang-barang bekas.

Kepala DLH Agam yang mengoordinir kebersihan dan pertamanan di kabupaten Agam itu, mengaku prihatin, karena upaya pihaknya untuk menertibkan penyalahgunaan sarana umum itu tidak berhasil.

“Kita akan carikan solusinya,“ ujarnya pula.

Kerusakan, dan alih fungsi fasilitas umum di pusat Kota Lubuk Basung sudah semakin banyak. Sayangnya, semua itu justru luput dari perhatian pejabat daerah, yang saat ini justru sibuk dengan berbagai kegiatan, sehingga hal-hal vital terabaikan.

“Mestinya para pejabat Agam memiliki rasa peduli lingkungan. Bila pejabat saja tidak peduli lingkungan, bagaimana pula kami rakyat bancah ini  akan peduli lingkungan?” ujar salah seorang warga, yang mengaku bernama Indra, mempertanyakan. (MSM)



BACA JUGA