Elly Kasim, Seniman Legendaris Minangkabau Kelahiran Agam Telah Pergi

-

Rabu, 25/08/2021 20:33 WIB
Di rumah duka. Foto suara.com

Di rumah duka. Foto suara.com

Agam, sumbarsatu.com-Penyani Minang legendaris kelahiran Agam, Cik Uniang Hj. Elly Kasim, telah pergi untuk selamanya.

Beliau meninggal di Rumah Sakit MMC Jakarta, Rabu (25/8/2021), sekitar pukul 03.45 WIB.

Penyanyi kebanggaan masyarakat Minang itu pergi menghadap Ilahi dalam usia 76 tahun. Ia dilahirkan di Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, 27 September 1944.

Almarhumah merupakan salah satu tokoh perantau, yang selama ini dikenal peduli dengan dunia kesenian tradisi Minang. Bahkan aktif di berbagai kegiatan sosial, yang membantu masyarakat di kampung halaman.

Hj.Elly Kasim hingga akhir hayatnya sukses menelurkan 100 album solo lagu Minang itu, membuat “tagagau” banyak pihak, termasuk di kabupaten Agam. Bahkan tokoh-tokoh penting di Agam, seperti H.Indra Catri Datuak Malako nan Putiah, mantan bupati Agam dua periode yang dikenal dekat bahkan pernah belajar menyanyi dengan sosok almarhumah. Ia menyatakan duka mendalam.

Demikian juga halnya dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, M.Dt.Maruhun, yang mengaku sangat berduka dengan berpulangnya tokoh hebat, dan artis legendaris Ranah Minang, yang dikenal sangat peduli akan kemajuan seni-tradisi di Kabupaten Agam itu. 

Dikutip dari suara.com. sebelum meninggal dunia legenda penyanyi musik Minang sempat menjalani perawatan di ruang ICU. Pihak keluarga pun tidak bisa melihat secara langsung kondisi Elly saat menjalani perawatan.

Hal tersebut membuat putri pertama Elly Kasim, Risalina Mustika sempat tak terima. Ia menolak kebijakan tersebut dan memohon bisa masuk untuk melihat ibunya secara langsung.

"Setengah empat sore kami janjian dengan dokter ICU. Karena yang seperti sudah-sudah kalau orang yang masuk ICU, hubungan kami hanya melalui WA," kata Risalina Mustika, usai pemakaman Elly Kasim di Al Azhar Memorial Garden, Karawang, Jawa Barat, Rabu (25/8/2021).

"Saya bilang saya tidak puas. Saya tidak terima hanya mendengar kabar tensi, suhu semua normal. Saya ingin tahu kondisi mama seperti apa," katanya menambahkan.

Mendengar keluhan seperti itu, pihak rumah sakit pun akhirnya mengizinkan Risalina bisa melihat secara langsung Elly Kasim di ruang ICU.

"Kado terindah saya yang diberikan sama Allah adalah dengan pandemi seperti ini saya bisa masuk ke ruangan ICU. Saya lihat ibu saya tergeletak di depan mata saya," tuturnya.

Dalam keadaan tanpa menggunakan ventilator, penyanyi 76 tahun itu semakin tidak berdaya. Namun Risalina mengaku beruntung karena masih bisa menemani ibunya jelang ajal tiba.

"Akhirnya saya bilang, 'boleh saya izin dekati mama saya'. Dokter bilang boleh. Di saat itulah tumpah semua air mata, kalimat di mana saya puaskan ngomong ke mama. 'Ikhlaskan supaya mama ringan menghadapi hal ini', berzikir lilahitala, lailahaillah saya tuntut semua," ujarnya.

Rupanya apa yang dilakukan Risalina membuat Elly Kasim merespons dan membenturkan kepalanya ke putrinya sambil menangis.

"Entah dari mana, mungkin mama mendengar, kepala beliau dikentukannya ke kepala saya. Respons itu yang diberikan ke saya dan air mata jatuh di mata mama," ucapnya.

Melihat kondisi itu, Risalina pun kaget dan menghapus air mata ibunya. 

"Saya kaget saya langsung minta tisu. Saya peluk mama saya, saya cium saya habiskan waktu itu melihat kondisi yang sebenarnya mama," kata Risalina.

"Berat sebenarnya kalau mau dijabarkan. Karena saya baru kehilangan satu sayap saya dan 15 bulan kemudian hilang sudah sayap-sayap itu," ujarnya.

Siang harinya, Elly dimakamkan di Al Azhar Memorial Garden, Karawang, Jawa Barat. SSC/MSM/suara.com



BACA JUGA