
Pemasangan tanggul darurat di Pantai Ulakan
Padang, sumbarsatu.com—Kecemasan warga Pantai Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman. sedikit terobati. Pasalnya, abrasi pantai yang mengancam pemukiman warga di sepanjang pantai itu mulai diatasi dengan pemasangan tanggul darurat atas inisiasi Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
Tanggul darurat yang dipasang berupa karung diisi pasir. Ada 418 karung yang diisi pasir untuk membuat tanggul penahan ombak, agar abrasi tidak meluas.
“Tanggul darurat ini untuk mengatasi abrasi sementara. Rencananya dibangun sepanjang 200 meter di Pantai Ulakan. Ke depannya baru kami turunkan tim unit desain yang akan merancang bangunan yang cocok dan sesuai keinginan masyarakat. Tim ini kini sedang menghitung RAB-nya setelah itu kami usulkan ke Jakarta,” ujar Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra V, Maryadi Utama beberapa waktu lalu.
Meskipun masih bersifat sementara, Maryadi optimistis tanggul darurat tersebut cukup efektif mencegah meluasnya abrasi beberapa bulan ke depan. Pemasangan tanggul darurat ini dilakukan secara gotong royong bersama masyarakat masyarakat, Babinsa, dan personel Polsek Nan Sabaris.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Padang Pariaman, Budi Mulia, mengucapkan terimakasih kepada Balai Wilayah Sungai Sumatera V yang cepat tanggap membantu melakukan penanganan darurat. Ke depan, Dinas PUPR Padang Pariaman akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi abrasi ini secara permanen.
“Kita sudah memperkirakan pantai Ulakan ini akan terjadi abrasi sejak tahun lalu. Tetapi, karena keterbatasan dana dan sumber daya, kita tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasinya,” kata Budi Mulia.
Bulan September lalu, Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dody Ruswandi, juga telah meninjau kondisi Pantai Ulakan. Menurutnya, BNPB akan mengupayakan rehabilitasi kawasan pantai Ulakan karena kondisinya sudah memprihatinkan.
“Kita upayakan dengan berbagai cara baik dengan dua jalur dari BNPB maupun dengan cara lainnya,” kata Dody Ruswandi.
Dody mengatakan cara pertama yaitu menggunakan dana rehabilitasi dari instansi tersebut guna membangun batu grip sebagai pemecah ombak. Bila perlu, lanjutnya rehabilitasi tersebut bisa menggunakan cara lainnya yaitu dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sedangkan untuk normalisasi sungai Batang Ulakan yang kondisi muaranya yang berkelok pihaknya menggunakan Dana Siap Pakai. Ia mengatakan normalisasi tersebut bertujuan agar ketika kabupaten itu diguyur hujan seharian, airnya tidak tertahan dan meluap sehingga merendam sejumlah rumah warga seperti kejadian sebelumnya. (SSC)