Usaha Kopi Luwak Mulai Diminati Warga Agam

PELUANG USAHA

Senin, 30/05/2016 17:03 WIB
Kopi luwak sudah dikenal sajak lama di Kabupaten Agam. Para pengopi, sejak dahulu kala sudah mengerti cara mengolah kopi luwak menjadi minuman yang lezat, dan diyakini berkhasiat untuk kesehatan.

Kopi luwak sudah dikenal sajak lama di Kabupaten Agam. Para pengopi, sejak dahulu kala sudah mengerti cara mengolah kopi luwak menjadi minuman yang lezat, dan diyakini berkhasiat untuk kesehatan.

Agam, sumbarsatu.com--Kopi luwak sudah dikenal sajak lama di Kabupaten Agam. Para pengopi, sejak dahulu kala sudah mengerti cara mengolah kopi luwak menjadi minuman yang lezat, dan diyakini berkhasiat untuk kesehatan.

Kopi luwak diolah dari biji kopi yang keluar sebagai berak luwak (musang). Biji kopi itu kemudian dikumpulkan, dibersihkan, dikeringkan, sebelum direndang. Setelah kering, baru direndang, dan ditumbuk (digiling) menjadi bubuk kopi.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Agam, Ir. Yulnasri, MM, kini kopi luwak memang lagi digandungi pencinta kopi.

Makanya, warga juga banyak yang berminat menjadikannya coor bisnis.

“Yang sudah jalan, adalah usaha kopi luwak milik Ummul Khairi, di Batang Palupuh, kecamatan Palupuh,” ujarnya.

Usaha ummul sudah mendunia. Di pondok produksinya, setiap hari ramai tamu yang ingin menikmati kopi luwak seduhannya. Mayoritas mereka adalah tamu dari manca negara.

Ummu menyediakan seduhan kopi luwakgratis untuk para tamunya. Sedangkan untuk dibawa pulang, 1 kg bubuk kopi luwak dibenderol Rp2 juta, seperti diceritakan Yulnasri, Senin (30/5/2016), di ruang kerjanya.

Dikatakan, kini setidaknya 3 orang sudah memulai usaha kopi luwak. Kopi luwak yang enak dan berkualitas tinggi adalah kopi yang diambil dari berak luwak liar. Sedangkan kopi yang dihasilkan luwak yang dikurung, tingkat keasamannya tinggi.

Menurutnya, penghasil utama kopi luwak, antara lain Gayo, Aceh; Sidikalang, Kota Pagaralam; Semende, Kabupaten Muara Enim; Liwa, Kabupaten Lampung Barat, Kotabumi, Lampung; Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.

Di Lubuk Basung, salah seorang warga, Afniwirman, mencoba mengusahakan kopi luwak. Namun saat kini produksinya masih terbatas, karena terkendali terbatasnya kebun kopi di Lubuk Basung.

Menurutnya, untuk menekuni usaha tersebut, harus memiliki kebun kopi yang lumayan luas. Dengan demikian, luwak bisa memakan buah kopi yang diinginkannya. (MSM)



BACA JUGA