
Ilustrasi
Agam, sumbarsatu.com—Bukan hanya manusia terpapar ISPA akibat asap, tetapi juga tanaman cabai. Petani mengeluh, hasil produksi cabai menurun drastis akibat terpapar asap sejak awak Agustus lalu.
Hal itu dikatakan Seketaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (Dipertahornak) Agam, Ir. Arief Restu, M.Si, Kamis (29/10/2015).
Menurutnya, karena terkena kabut asap, daun came merah akan mengering, dan keriting. Sedangkan buahnya jadi kerdil.
Rata-rata produksi cabai menurun di semua kebun petani Kabupaten Agam. Lahan cabe merah terluas terdapat di Kecamatan Matur, dan Kecamatan Ampek Koto. Kondisi itu diperparah dengan rendah harga cabe di pasaran, sehingga petani cabe merah di daerah itu merasa sangat terpukul. Harga cabe merah berkisar antara Rp18.000-Rp28.000/kg di Pasar Padang Baru Lubuk Basung, Kamis (29/10).
Arief menghimbau para petani cabe, agar tanaman disiram, untuk mengantisipasi kekeringan. Bagi mereka yang kebun cabenya dekat sumber air,bisa menggunakan pompa air bantuan pemerintah yang sudah diberikan. Dengan demikian diharapkan bisa menekan kerugian yang lebih parah.
Kualitas Udara Tidak Sehat
Saat ini, kualitas udara berdasarkan pantauan alat pengukur kualitas udara atau Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dari Stasiun Pemantau Atmosfir Global Bukit Koto Tabang, berdasarkan konsentrasi 154 ug/m3, kategori tidak sehat, seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr. H. Indra Rusli, Kamis (29/10).
Untuk itu, ia menghimbau warga untuk banyak mengonsumsi air putih untuk menetralisir udara di dalam tubuh, dan mengurangi aktivitas di luar rumah.
“Bagi mereka yang mesti beraktivitas di luar rumah, gunakanlah masker,untuk mencegah gangguan kesehatan akibat asap,yang bisa menyebabkan ISPA,” ujarnya.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, telah menyalurkan sekitar 6.569 kotak masker (328.450 lembar) kepada masyarakat selama empat bulan terakhir, dimulai Juli sampai Oktober 2015. Masker tersebut didistribusikan kepada kepada warga, juga melalui sekolah, puskesmas yang ada di daerah itu.
"Saat ini stok akhir yang tersedia hanya sebanyak 2.931 kotak masker," katanya.
Pihak Dinkes Agam terus melakukan pemantauan kualitas udara, dan membagikan masker kepada warga, terutama pelajar, karena mereka rentan terserang ISPA ini," katanya.
Selain meyiapkan masker, Dinkes Agam juga meminta pihak Puskesmas untuk memantau kesehatan masyarakat, dan melaporkan ke Dinkes Agam setiap hari. (MSM)