
Para penonton film
Padang, sumbarsatu.com—Pemutaran film “Palasik” yang disutradara sineas muda Muhamzani di Bioskop Karya Padang, pada Minggu (8/3/2015) dipenuhi penikmat dan pencinta film di kota ini. Pemutaran film yang sudah menjadi agenda regular Bioskop Samotra yang bekerja sama dengan manajemen Bioskop Karya ini, selain “Palasik” juga diputar “Sembah Yang dan Doa- Doa Penyembahan dan Penghambaan” yang disutradarai oleh David Darmadi.
Menurut David Darmadi, sutradara dan sekaligus Direktur Bioskop Samotra, pemutaran memasuki kedua kalinya digelar ini, lebih kurang 150 tiket ludes terjual.
“Ini menunjukkan potensi besar penonton film lokal di Sumatera Barat. Penonton yang terdiri kaum muda ini, ternyata respek dengan film-film lokal. Ratusan penonton datang menikmati film yang kami putar,” katanya pada sumbarsatu.com, Minggu (8/3/2015).
Menurutnya, pemutaran film ini semula akan dihadiri Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, tapi karena sesuatu tugas yang sangat mendesak, urung disaksikan Walikota.
“Pak Walikota sudah pegang tiket. Rencana akan hadir. Tapi urung karena ada tugas mendesak dan tak kalah penting,” kata David Darmadi.
Waliota Padang memang merespons kegiatan pemutaran film lokal di Padang. Malah, Mahyeldi mendukung penjualan tiket untuk kesinambungan acara berikutnya.
Menurut Brian, salah seorang penonton, produksi film lokal yang telah digarap dengan baik oleh filmmaker di Sumbar, memang harus diberi apresiasi seperti yang dilakukan Bioskop Samotra.
“Kegiatan Bioskop Samotra sangat bagus. Para filmmaker mendapatkan tempat yang sangat cocok untuk distribusi terhadap karya filmnya. Saya kira bisa dilakukan diskusi setelah pemutaran film untuk sharing ide dan pengembangan selanjutnya,” kata Brian.
Dari database yang dipunyai Cinemama Padang, kehadiran “Palasik” dari segi ide cerita film ini menarik, karena jarang filmmaker di Sumbar memproduksi film fiksi horror, selama ini produksi film lokal banyak bertema cinta. Film “Palasik” dari segi penataan gambar dan cerita banyak disukai penonton. Namun dibagian ending, sutradara dinilai terlalu cepat untuk mengakhirnya
“Tapi yang sangat perlu kita perhatikan adalah antusias dan animo khalayak terhadap pertumbuhan film-film lokal. Saling memberikan apresiasi terhadap sesama penggiat seni juga dapat kita rasakan di Padang ini. Hal ini tentu akan memperkuat keberadaan kesenian di bidang apapun,” kata David. (SSC)