Buya Hamka Sudah Jadi Milik Dunia

SEMINAR KEPAHLAWANAN BUYA HAMKA

Minggu, 22/02/2015 22:50 WIB

Baso, sumbarsatu.com—Bupati Agam Indra Catri membuka secara resmi seminar internasional kepahlawanan tentang Buya Hamka di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Baso, Agam, Sumbara, Sabtu (21/2/2015).

Seminar ini dilaksanakan berkat kerja sama Pemerintah Kabupaten Agam dan Pesantren Buya Hamka dengan keluarga besar Wadah, ABIM dan PKPIM dari Malaysia.

Dalam kesempatan itu, Indra Catri mengatakan, seminar ini merupakan sebuah momentum awal untuk melestarikan mutiara buah pemikiran salah seorang ulama, yakni Buya Hamka yang telah diwariskan kepada semua dalam bentuk karya agung tersebar dalam ratusan tulisan.

Selain itu, juga memberikan pemahaman bahwa kajian, diskusi, seminar, analisis-analisis mendalami Buya Hamka dari ilmu dimilikinya, sangat esensial dan penting sehingga selalu terus dilakukan.

Menurutnya, pencinta Buya Hamka tidak di Minangkabau saja, tetapi juga dicintai dan dielu-elukan oleh serumpun, dan se iman di Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, bahkan di Thailand.

"Kehadiran Buya Hamka di negeri ini dapat disebut sebagai pelanjut perjuangan Rasulullah SAW. Ulama adalah pewaris nabi, setidaknya prediket pewaris nabi itu layak disandang buya kita, Buya H. Abdul Karim Amaruillah yang populer dengan panggilan Hamka," kata Indra Catri.

Indra Catri menambahkan, Buya Hamka memulai karirnya di masa-masa sulit dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Buya Hamka tidak saja tekun dengan posisi ulamanya, namun juga tampil sebagai budayawan, sastrawan, wartawan sekaligus ilmuwan.

Dengan hal tersebut, tidak terbantahkan kalau Buya Hamka merupakan tokoh multi talenta yang tak henti-hentinya di perbincangkan sepanjang masa.

"Selain Buya Hamka, di Kabupaten Agam juga sudah banyak melahirkan sejumlah putra-putri terbaik bangsa yang sangat membanggakan, nama mereka tidak sekadar menghiasi lembar demi lembar alur sejarah bangsa ini. Tetapi mereka dicatat sebagai orang-orang terdepan dari berbagai aktivitas perjuangan, baik dalam merebut kemerdekaan maupun mengisi kemerdekaan untuk kemaslahatan umat," katanya.

Buya Hamka memiliki keunikan dan kelebihan sendiri, banyak para ahli menyimpulkan salah satu faktor pendukung keberhasilan Buya Hamka adalah dari pemahaman secara mendasar tentang nilai-nilai budaya Minangkabau, kemudian disinergikan dengan pendalaman ilmu agama, filsafat, tasawuf dan pengetahuan populer lainnya.

"Nilai-nilai relegiusitas, budaya dan kultural yang dimilikinya menjadi prinsip utama sebagai cerminan kekayaan masyarakat Minangkabau sebagai etnis yang paling diperhitungkan di nusantara ini," katanya. (SSC)



BACA JUGA