Museum Adityawarman Hadirkan 19 Ikon Kota dan Kabupaten di Sumbar

MENUJU PERADABAN MUSEUM

Selasa, 11/11/2014 16:26 WIB
Pengunjung Museum Adityawarman Sumbar

Pengunjung Museum Adityawarman Sumbar

Padang, sumbarsatu.com—Museum Adityawarman Sumatera Barat, yang terlokasi di Jalan Diponegoro Padang, jumlah pengunjung meningkat dari tahun ke tahun. Biasanya setiap Sabtu-Minggu, museum ini libur, tapi atas permintaan pengunjung di luar Kota Padang, kini dibuka kendati libur.

Latar belakang pengunjungnya pun beragam. Bukan saja warga Padang, dari luar Sumbar dan mancanegara juga kerap jadin tamu di museum kebanggaan Sumatera Barat ini.

Noviyanti, Kepala UPTD museum Adityawarman dalam bincang-bincangnya dengan www.sumbarsatu.com, menjelaskan, pengunjung museum mengalami peningkatan terus menerus.

“Setiap harinya pengunjung terus meningkat, bahkan jika dulu Sabtu dan Minggu itu menjadi hari libur, namun karena adanya masukan dari pengunjung agar dapat dibuka pada hari libur,  maka kita buka di hari libur. Ini untuk memenuhi keinginan pengunjung yang berasal dari luar daerah seperti Jambi dan Bengkulu, Riau," kata Noviyanti, di ruang kerjannya, Selasa (11/10/2014).

Ditambahkannya, untuk melayani pengunjung yang terus meningkat, ada sekitar 31 orang pegawai yang ditempatkan di museum ini.

“Setengahnya cuma tenaga honor. Idealnya museum ini memiliki pegawai 60 orang. Dengan jumlah SDM yang minim kami berusaha untuk memberikan yang terbaik demi pengembangan museum,” katanya.

Saat ini Museum Adityawarman, memiliki 1676 koleksi yang terdiri dari naskah kuno, pakaian adat, benda-benda purbakala dan lain sebagainya.

Noviyanti yang baru menjadi kepala UPTD pada akhir 2012 ini, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menjadi targetnya, seperti menyelesaikan masalah internal sekitar kebersihan lingkungan museum, karena baru-baru ini sempat terjadi banjir.

Selain itu untuk target pada penataan konsep ruangan akan direncanakan tata ruang yang dapat lebih menarik dengan mematangkan konsep yang mewakili 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat dengan masing-masing ikon kota atau kabupaten.

“Pertama kembali pada nuansa alam, kedua dengan memanfaatkan fitur budaya, serta fokus ketiga pada kuliner atau makanan khas dari masing-masing daerah,” katanya.

Madanis, kepala bidang Pelayanan Pengunjung dan Tamu (P2T) menyebutkan, bahwa pengunjung pada tahun 2012 berjumlah 92 ribu orang dan pada tahun 2013 ada 118 ribu pengunjung, sedangkan pada tahun 2014 data yang baru tercatat masih sampai September berjumlah 72 ribu pengunjung dan biasanya akan terjadi peningkatan pada akhir tahun.

“Ada beberapa item yang menjadi fokus untuk dapat menarik pengunjung agar mau datang ke museum, seperti mengadakan kunjungan ke sekolah sekolah dan menjelaskan kembali tentang museum. Iven budaya yang digelar di Taman Melati Museum,” kata Madinis. (SSC)

Laporan Nur Khairat



BACA JUGA