Ekonom Nobel Soroti Tantangan Ekonomi China di Dunia Multipolar

Jum'at, 12/12/2025 16:31 WIB
Direktur Utama, John Lee (tengah), bertemu dengan dua peraih Hadiah Nobel Memorial di bidang Ilmu Ekonomi pada tahun 2001, Profesor Joseph E Stiglitz (kedua dari kiri) dan Profesor Michael Spence (kedua dari kanan).

Direktur Utama, John Lee (tengah), bertemu dengan dua peraih Hadiah Nobel Memorial di bidang Ilmu Ekonomi pada tahun 2001, Profesor Joseph E Stiglitz (kedua dari kiri) dan Profesor Michael Spence (kedua dari kanan).

Hong Kong sumbarsatu.com — Sejumlah ekonom terkemuka dunia, termasuk dua peraih Nobel Ekonomi, berkumpul dalam Forum Internasional tentang Ekonomi dan Kebijakan Tiongkok 2025 yang digelar Unit Kebijakan Kepala Eksekutif (CEPU) Pemerintah Hong Kong pada pertengahan November lalu.

Forum bertema “Transformasi Ekonomi di Dunia Multipolar” itu menjadi ajang dialog strategis mengenai perubahan struktur ekonomi global dan posisi China dalam lanskap baru tersebut.

Acara yang berlangsung di Kantor Pemerintah Pusat di Hong Kong itu menghadirkan sekitar 600 peserta, mulai dari pengambil kebijakan, akademisi, pemimpin bisnis, hingga lembaga pemikir dari berbagai negara.

Forum ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif CEPU yang bertujuan membangun platform dialog berskala internasional mengenai arah pembangunan ekonomi China dan kontribusi Hong Kong.

Dalam sambutan pembuka, Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee menegaskan bahwa Hong Kong memiliki peran kunci sebagai “penghubung super” antara China dan dunia global. Ia menyatakan bahwa Hong Kong tengah memperkuat integrasi dengan pembangunan nasional, termasuk melalui pemetaan peluang dalam Rencana Lima Tahun ke-15.

Forum ini menghadirkan dua peraih Nobel Ekonomi—Joseph E. Stiglitz dari Universitas Columbia dan Michael Spence dari Universitas Stanford—yang menyampaikan pidato khusus mengenai transformasi ekonomi dalam sistem multipolar, dinamika geopolitik, pergeseran rantai pasok, serta masa depan kerja sama internasional.

Keduanya juga bertemu dengan Kepala Eksekutif Hong Kong dan menyatakan keyakinannya bahwa ekonomi China memiliki ruang pertumbuhan yang besar di tengah perubahan global.

Selain pidato utama, forum ini menghadirkan tiga sesi diskusi panel yang membahas: Signifikansi Global Rencana Pembangunan Baru China, Lanskap Pembangunan Baru Hong Kong, dan Simbiosis Terpadu Ekonomi Regional di Dunia. Para panelis terdiri dari tokoh-tokoh ekonomi dan kebijakan ternama, seperti Dr. Zhao Zhimin, Dr. Cai Fang, Dr. Liu Shijin, Profesor Daniel Gros, serta mantan pejabat PBB Erik Solheim.

Kepala CEPU Dr. Stephen Wong menjelaskan bahwa forum ini tidak hanya memperluas dialog lintas sektor, tetapi juga memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat pemikiran ekonomi yang menjembatani China dengan komunitas global. Ia mengatakan, forum ini dirancang untuk membantu Hong Kong memahami dinamika ekonomi internasional sekaligus memanfaatkan keunggulannya dalam kerja sama regional.

Gelaran ini juga menjadi ruang jejaring bagi ekonom, pembuat kebijakan, lembaga pemikir, dan pelaku industri dari berbagai negara untuk membangun kolaborasi baru. CEPU menyatakan bahwa forum ini telah menjadi agenda penting bagi para pemangku kepentingan global untuk membaca arah transformasi ekonomi China dan implikasinya bagi dunia. ssc/mn



BACA JUGA