Anggota DPR Ade Rezki Pratama Sayangkan Kekerasan di SD Trisula Perwari Bukittinggi

Selasa, 21/10/2014 12:45 WIB
Ade Rezki Pratama

Ade Rezki Pratama

Jakarta, sumbarsatu.com—Anggota DPR Ade Rezki Pratama menyayangkan dan menyesalkan terjadinya aksi pengeroyokan dengan kekerasan terhadap seorang murid SD Trisula Perwari Bukittinggi yang terjadi beberapa waktu lalu.  

Video yang direkam salah murid SD tersebut, diberi judul "Kekerasan Siswa SD" yang diunggah ke Youtube.  Aksi kekerasan ini pun jadi perbincangan di sosial media dan membuat heboh Sumatera Baratr.  

“Kejadian kekerasan di salah satu sekolah dasar di Bukittinggi ini sangat menyedihkan sekali. Ini sebuah tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia. Mungkin  ada sebuah kelalaian dari sekolah, Dinas Pendidikan setempat, termasuk orang tua. Kita tidak dapat menyalahkan satu pihak saja, tetapi ini adalah kesalahan kita bersama,” kata Ade Rezki Pratama, saat ditemui usai Sidang Paripurna Pelantikan Presiden, di Gedung Nusantara, Senin (20/10/14).

Kejadian yang mencoreng kening dunai pendidikan Sumatera Barat ini terjadi pada anak di tingkat Sekolah Dasar Bukittinggi di kampung halaman anak pengusaha Nelson Septiadi ini. Ade sangat menyayangkan hal yang tidak diinginkan ini terjadi.

Politisi Gerindra ini menduga, hal ini terjadi akibat adanya keteledoran dari guru-guru di sekolah dalam mengawasi murid-muridnya. Namun di satu sisi, tidak bisa hanya guru yang disalahkan. Harus ada peran dari berbagai pihak untuk melakukan tindakan preventif.

“Ini tanggung jawab kita bersama dengan melakukan tindakan preventif. Saya menduga, ini juga dampak dari tayangan-tayangan, baik di televisi maupun media internet, yang saat ini sangat mudah diakses oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Saya berharap ke depan pemerintah dapat melakukan filterasisasi berbagai tayangan,” harap Ade.

Ia juga mendesak Pemerintah untuk memiliki regulasi dalam menjaga dan menyelematkan generasi muda. Salah satu yang bisa dilakukan, Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat melakukan penyaringan berbagai tayangan di seluruh media, baik televisi, internet maupun media cetak.

“Mudah-mudahan ini terjadi untuk pertama dan terakhir kalinya terjadi di Bukittingi ataupun di seluruh Indonesia. Jangan terulang lagi. Ini pukulan telak bagi kita sebagai orang tua yang memiliki tugas membawa generasi muda kita lebih baik ke depannya. Apalagi murid Sekolah Dasar merupakan langkah dasar dalam menemukan dan menciptakan generasi muda yang memiliki sikap baik dan intelektual yang tinggi,” harap Anggota DPR termuda periode 2014-2019 ini.

Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, beberapa waktu yang lalu. Ia sangat menyayangkan kekerasan ini terjadi pada anak di bawah umur. Tapi, walaupun belum pelakunya diduga masih di bawah umur juga, namun harus tetap mengikuti proses hukum yang berlaku.

“Walaupun anak ini di bawah umur, namun harus tetap ada tidak lanjutnya atau jangan didiamkan saja, namun harus tetap memperhatikan tata aturan yang berlaku buat anak-anak. Dinas harus melakukan tindakan secara langsung, bahkan harus mencari penyebabnya, sehingga tidak terjadi lagi,” sesal Mantan Ketua Komisi X ini.

Politisi Demokrat ini menambahkan, seluruh pihak harus bertanggung jawab, mulai dari sekolah, Dinas Pendidikan Kecamatan hingga Kabupaten/Kota. Pasalnya, instansi-instansi tersebut yang berhubungan langsung di lapangan.

“Ini harus menjadi perhatian kita semua. Sekolah maupun Dinas Pendidikan harus bertanggung. Sedangkan, pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memberikan arahan dan warning. Ini suatu pelanggaran, jangan sampai terjadi lagi,” harap Politisi asal Dapil Jawa Tengah ini. (SSC/NA/Parle)



BACA JUGA