“Lawan” Berat Media Daring Lokal, Media Daring Pusat

SHARING ON JOURNALISM SEMEN PADANG

Kamis, 29/09/2022 21:35 WIB

Padang, sumbarsatu.com—“Lawan” utama media daring lokal ialah media daring yang dimodali dengan investasi puluhan miliaran rupiah dan memiliki sumber daya manusia dan teknologi yang mumpuni. Media kaya begini sebagian besar ada di Jakarta. Dengan kekuatan yang mereka punya itu, dengan mudahnya menelan media daring lokal yang jumlahnya ribuah itu dengan serba terbatas, jadi subordinasi dan sub-sub domain semata. Akhirnya situs-situs lokal menjelma jadi rongsokan di dunia maya.

Selain itu, problem besar yang dihadapi media daring lokal adalah ketidakmampuan konten-kontennya bertengger lama di “Discover” Google. Posisi itu kerap diambil alih media daring besar ketika konten yang sama tampil pula di media besar tertentu walau dipublikasi sudah terlambat.

Diuketahui, “Discover” menampilkan konten berita berdasarkan kecocokannya dengan minat pengguna menurut sistem otomatis Google.

Demikian beberapa masalah yang cukup penting dan singnifikan yang mengemuka dalam “Sharing On Journalism (SParing)” yang digelar PT Semen Padang bersama dengan pemimpin-pemimpin redaksi media massa, terutama media daring di Padang, pada Kamis (29/9/2022) di The ZHM Premiere Hotel dengan narasumber Suwarjono, Pemimpin Redaksi suara.com di Jakarta.

“Media-media daring lokal semakin lama semakin sulit menghadapi persaingan yang kian tak adil ini karena modal, teknologi, dan SDM yang sangat terbatas dimiliki media daring lokal. Sementara media di Jakarta punya semua itu. Akhirnya, media lokal jadi subdomain, afiliasi  media berkapital besar dengan pembagian profit yang terkesan tidak adil. Jadi sebenarnya, “lawan” terdekat media daring lokal itu ya, media sejenis dengan dukungan kapasitas kuat semua aspek yang tak akan terlawan media tingkat daerah,” kata Montosori, Pemimpin Redaksi padangkita.com merespons paparan yang disampaikan Suwarjono terkait pengembangan konten dan bisnis media daring.

Menurut Monto—begitu ia disapa—masalah ini harus dicarikan solusinya. JIka kondisi masih seperti ini, maka media lokal tak akan berkembang. “Maka, saya berharap ada jalan solusi dan langkah strategis yang harus kita lakukan.”   

Dalam paparannya, Suwarjono mengatakan, saat ini begitu banyak tantangan sekalian  masalah yang dihadapi media, teriutama media digital. Jika sebelumnya, tantangan hanya sebatas media konvensional dengan media kekinian, sekarang beralih dari disrupsi media ditambah pandemi Covid-19 yang membuat lompatan perubahan perilaku pembaca, teknologi, produksi dan bisnis.

Media konvensional bergerak dari hulu-hilir, menghasilkan konten berita secara mandiri sekaligus mendistribusikan ke ruang-ruang publik dengan kapasitas dan manajeman serta tata kelola sendiri ke ruang-ruang publik dan pelanggannya.

“Pendapatan media konvensional didominasi pemasukan dari iklan dan advertorial plus langganan,” kata Suwarjono.

Kini, pada era teknologi digital yang perkembangnnya sangat pesat, seperti menyentakkan pengelola media karena perubahannya yang demikain drastis dan revolusioner.

“Pada media digital atau media kekinian, penguasaan huhulu hingga hilir yang sebelumnnya dikendalikan dan berlaku pada media konvensional, kini sudah berubah total. Di hulunya bisa saja ada konten kreator, influencer, YouTubers, dan homeless media. Sementara itu distribusi hilir dikuasai platform digital yang menguasai ruang publik.

“Strategi bisnisnya ikut berubah dan dituntut kreativitas dan konsintensi konten plarformnya,” tambahnya. Tantangannya trafik naik tapi pendapatan turun, iklan turun, offline activity kurang, pengakses naik, model bisnis berubah, hybrid activity menurun.

“Maka, menurutnya, lawan media daring bukan sesama media tetapi platform media sosial dengan ekosistem yang dibangunnya,  ekosistem dan aturan dari Google termasuk Adsensenya,” papar mantan pendiri detik.com ini.

“Sharing On Journalism” yang diikuti 75-an para pemimin dan pengelola media di Sumatra Barat ini diawali dengan sambutan Oktoweri, Direktur Keuangan dan Umum PT Semen Padang. Katanya, Semen Padang selama ini telah menjalin kerja sama sangat baik dengan media massa.

“Media, kata Oktoweri, telah berkontribusi membentuk citra yang baik dengan pemberitaan-pemberitaan positif PT Semen Padang. “Melalui rekan-rekan media, reputasi perusahaan terbangun dukungan dan jaringan bagi perusahaan juga terbangun. SParing digelar dalam rangka menjaga kedekatan dan hubungan baik itu. Kediatan serupa ini sudah yang kedua kali kita laksanakan,” kata Oktoweri.

Katanya, kegiatan ini ini merupakan salah satu kontribusi Semen Padang membantu pengembangan bisnis media dan memberikan insight terkait ekosistem digital yang memperkuat bisnis media dalam konteks kekinian,” terang Oktoweri yang didampingi Kepala Humas Semen Padang Nur Anita Rahmawati.

Komisaris PT Semen Padang Khairul Jasmi mengatakan, definisi berita pada era digital sekarang sudah bergeser walau tetap dalam kaidahnya kerja jurnalistik.

“Berita itu adalah produk dan konten media. Jadi menghasilkannya mesti dikelola, dikemas dan memperhatikan pasar atau pembaca yang dulunya konvesional kini digital,” kata sosok yang akrab disapa KJ ini.   

“Dulu, orang menyebut bahwa berita yang baik itu adalah berita yang disukai pemimpin redaksi. Sekarang tidak cukup itu saja karena sasaran pembacanya sudah berbeda,” kata KJ yang juga seorang wartawan plus sastrawan ini.

Menghadapi teknologi dan kemajuan media, maka media di daerah harus masuk dan bersiap bersaing. Teknologi tidak bisa dihambat. Siapa yang lengah akan ditinggal.

“Kita hadirkan Pemred suara.com Suwarjono membagi pengalamannya mengelola media digital. “Jangan biasa-biasa juga lagi, berlarilah sekencang-kencangnya,” tambahnya.

Tampak hadir dalam kegiatan ini para jurnalis dan pemred antara lain Andika D Kagen (Klikpositif), Heranof Firdaus (Minang Satu), Zulnadi (Semangat News), Basril Basyar, Gusfen Khairul, Eko Yance Edrie, Nofi Sastera, Indra Sakti Nauli, Sawir Pribadi, Montosori (Padang Kita), Yal Azis (Bijak News), Nasrul Azwar (Sumbar Satu), Nasrian Bahzein (Padang TV), Sawir Pribadi (Singgalang),  Andri Al Faruqi  (Langgam), Romi Delfiani (Padek), Indra Sakti Nauli (Padang Info), Gusfen Khairul (Pilar Bangsa News), Eko Yanche Edrie (Khaz Minang), dan lain sebagainya. SSC/MN



BACA JUGA