Profil OTB
Padang Panjang,sumbarsatu.com--Setelah memulai produksi sejak tahun 2019 lalu, akhirnya Orkes Taman Bunga menelurkan mini album kedua. Album ini bertajuk “Bhineka Rasa”, berisikan 7 lagu dengan narasi yang beragam, mulai dari respons terhadap media, konflik-konflik dari media sosial, hingga perayaan akan keseharian kita.
Album ini ditulis secara kolektif oleh Orkes Taman Bunga. Dalam konteks musikal, komposisi musik ini menghadirkan beragam genre dan beberapa interval khas musik Sumatera, untuk menyatu dalam kesatuan pop.
Orkes Taman Bunga berdiri sejak tahun 2012, pada album pertama yang diluncurkan pada tahun 2016, kelompok ini masih dalam pencarian warnanya sendiri. Pengaruh-pengaruh PMR, PSP, bahkan Orkes Gumarang, Orkes Kumbang Tjari, dan lainnya masih cukup kental.
Pada album kedua ini, Orkes Taman Bunga memutuskan untuk menghadirkannya dalam bentuk album, sebagai presentasi benang merah musik Orkes Taman Bunga itu sendiri. Statement kebhinekaan dalam hal ini adalah upaya menunjukkan kemampuan musik-musik Minangkabau melebur dengan genre-genre, seperti metal, dangdut, Melayu, dan warna musik Sumatera lainnya.
Kelompok ini besar tak jauh dari lingkungan Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Hal ini menjadi peluang untuk bisa mengapresiasi beragam tradisi musik Sumatera. Begitu pula personilnya berasal dari beragam wilayah etnis Sumatera. Hal ini turut memperkaya pengalaman musikal Orkes Taman Bunga.
Seperti album pertama, anak kedua ini dilahirkan secara mandiri melalui label yang dibentuk oleh Orkes Taman Bunga sendiri, yakni Taman Bunga Family. Album ini diproduseri oleh Albert Rahman Putra, dan berkolaborasi dengan sejumlah komunitas, seperti Rumah Tamera – Solok Creative Hub,Z Studio Record, dan Visualisme. Album ini disajikan dalam bentuk kepingan CD sebanyak 200 pcs dan menyusul rilis digital pada tahun 2021.
Bhineka Rasa diluncurkan pada 24 Oktober 2020 dalam akses pengunjung terbatas di 3 AM Creative Space, Kota Padang dan wajib mengikuti protokol yang berlaku. Selain itu, peluncuran album dan pertunjukan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Orkes Taman Bunga (youtube.com/orkestamanbunga). CD Album dijual 60K, dengan merhcendise spesial di hari peluncuran. Selain CD Album juga terdapat beragam merchendise dan boxset spesial album ini.
Tentang Orkes Taman Bunga
Kelompok musik yang mengusung peleburan populer warna musik Minangkabau, Melayu, dan etnis Sumatera Lainnya. Kelompok ini terdiri dari band orkes dan label produksi musik independen yang berdiri sejak tahun 2012, dan berbasis di Kota Padangpanjang. Pada tahun 2016 Orkes Taman Bunga menelurkan album pertama bertajuk “Kita-kita” dan dirilis pada platform digital pada tahun 2019.
Para personil
Leva K. Balti a.k.a Lepok // Jumaidil Firdaus a.k.a Bujadil // Hario Efenur a.k.a Mr. Josh // Hendri Koto // Toni Juliano a.k.a Tonoik // Oksi Andra // Fadli Inyiak // Hamzaini a.k.a I-am // Nicko Felamonia a.k.a Otonk // M. Herhka a.k.a Tongoik.
Tim Produksi
Produser: Albert Rahman Putra
Album Designer: Volta Ahmad Jonneva dan Rumah Tamera
Recordand Mixing: Z Audio Record
Peluncuran ini didukung 3 Am Studio, Rumah Tamera, Visualisme, dan Super Creative Sumbar.SSC/Rel
