Staf Khusus Kemendes PDTT RI H. Febby Datuak Bangso Nan Putiah
Pasaman Barat, sumbarsatu.com—Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) memproses penyediaan sarana air bersih di Jorong Pulau Panjang, Nagari Aia Bangih, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat.
Kehadiran sarana air bersih tersebut sangat mutlak. Saat ini, 330 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut mengalami masalah terhadap air bersih. Mereka tidak memiliki sumber air bersih yang jelas dan pasti. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, akan berakibat buruk terhadap kehidupan masyarakat di kemudian hari.
Terhadap kebutuhan tersebut, Kemendes PDTT segera menjawab kebutuhan dan keinginan warga tersebut. Proses demi proses dilakukan. Beberapa waktu lalu, rombongan Kemendes PDTT melihat dari dekat lokasi pembangunan sarana air bersih tersebut.
Pembangunannya, kata Staf Khusus Kemendes PDTT H. Febby Datuk Bangso Nan Putiah, dilaksanakan tahun ini. Sudah dianggarkan dana Rp2 miliar. Kehadiran pembangunan sarana air bersih ini sangat mutlak bagi masyarakat.
"Ketersediaan sarana air bersih akan bermuara kepada kesehatan masyarakat," kata Febby.
Hal yang sama juga diungkapkan Hasrul Edyar, Direktur Pulau-pulau Kecil Terluar Ditjen PDT Kemendes PDTT. Katanya, ia akan mengawal program tersebut agar berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.
"Jika sarana air bersih tidak mencukupi, maka dikuatirkan akan menghadirkan berbagai masalah dikemudian hari," katanya didampingi Andre Ikhsan Lubis (Kasubdit Ketahanan Masyarakat Desa, Ditjen PPMD), Conrita Ermanto (Kasubdit Pengurusan Hak Atas Tanah Transmigrasi, Ditjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi), Sugeng (Kasubdit wilayah I, Dit PKT Ditjen PDT).
Sebelumnya, Febby berkesempatan menutup Lokakarya Ketahanan Masyarakat Desa, di Pariaman. Lokakarya diikuti wali nagari, wali jorong, kepala desa, guru PAUD dan kader-kader lainnya.
Ia berpesan, hendaknya lokakarya ini menghasilkan langkah-langkah nyata bagi seluruh komponen di desa (nagari) dalam menjaga keutuhan warga dan desa (nagari)-nya.
"Kita tidak hanya dituntut untuk bisa meningkatkan kesejahteraan keluar, tetapi juga harus bisa menjaga dan melindungi diri, keluarga dan lingkungan dari perbuatan atau tindakan-tindakan buruk dari luar," katanya.
Dalam perjalanan dari Pariaman ke Pasaman Barat, rombongan menghadiri peringatan Haul Guru Syaikul Ikhwan di Kinali. Sang guru merupakan sosok yang disegani masyarakat di Kinali khususnya, Pasaman Barat pada umumnya. (SSC/Rel)
