-
Kota Pariaman, sumbarsatu.com—Wali Kota Pariaman Genius Umar bersama Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau dan Bindo Kanduang Kota Pariaman bersilaturahim dengan Ikatan Keluarga Kota Pariaman (IKO Paris) Jakarta, Selasa (11/12/2018) di Jakarta.
Genius Umar dan rombongan disambut oleh Ketua IKO Paris, Bagindo Fahmi beserta sejumlah perantau Kota Pariaman yang tergabung dalam ikatan tersebut.
“Jalinan silaturahim penting dilaksanakan antara kampung dan rantau dalam mendukung pembangunan Kota Pariaman yang lebih baik. Pemerintah Kota Pariaman sangat terbuka menerima segala masukan dan saran dari para perantau,” kata Genius Umar.
Genius mengatakan, semua harapan para perantau sampai sekarang sudah dilaksanakan dari jauh hari seperti UMKM bidang sulaman melalui Dinas Koperindag sering memberi pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM.
“Mulai memberi modal, bagaimana memproduksi produknya yang bagus sampai mendistribusikan, dan kami juga ikut mempromosikan produk-produk UMKM seperti membuat acara Pariaman Fasion Parade dan lainnya,” jelas Genius.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk masyarakat yang masih menganggur kita beri pelatihan-pelatihan seperti di bengkel motor atau di percetakan dan masih banyak yang lain yang kami laksanakan.
“Kalau program pendidikan kita mempunyai program wajib belajar 9 tahun dimana kita memberikan gratis tidak memungut biaya sekolah, dan ke depannya kita ada program 1 keluarga satu sarjana. Untuk pendidikan agama kita ada program Magrib mengaji yang dilaksanakan di setiap masjid di Kota Pariaman.
Untuk pariwisata, kita sering membuat iven internasional maupun nasional seperti Triathon yang diikuti dari berbagai negara.
"Yang saya harapkan orang Piaman yang ada di rantau mesti ikut berpartisipasi membangun kampungnya. Membangun kampuang tidak hanya bisa diwujudkan dengan membantu secara materil saja, namun bisa juga melalui pembangunan nonmateril,” terangnya.
Ketua IKO Paris Bagindo Fahmi mengusulkan kepada Wali Kota Pariaman di antaranya memajukan UMKM misalnya di bidang sulaman bordir dan kuliner, memberikan modal dan keterampilan bagi masyarakat khusus yang menganggur, putus sekolah, yatim piatu. Meningkatkan pembelajaran agama dan memperbanyak tempat TPA, pondok persantren, meyediakan perumahan buat masyarakat tidak mampu, serta mengembangkan tempat pariwisata. (SSC/Reza)
