Sabtu, 02/08/2025 00:21 WIB

Gagasan Pemekaran Kabupaten, Rajo Sampono Didukung IKKLA

OLEH Wiztian Yoetri – Wartawan Senior

GAGASAN pemekaran wilayah Padang Pariaman Selatan yang dicetuskan oleh Bahrun Hikmah Rangkayo Rajo Sampono dalam gelaran "Tuah Ketapiang", mendapat dukungan bulat dari Ikatan Keselarasan Lubuk Alung (IKKLA).

Keputusan ini diambil dalam pertemuan yang sekaligus menjadi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IKKLA, Sabtu, 26 Juli lalu, yang dipimpin oleh Ketua Umum IKKLA, Kolonel Adrian Adek.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para ninik-mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo kanduang, serta tokoh masyarakat dari Kecamatan Lubuk Alung, Batang Anai, Nan Sabaris, Sintoga, dan Ulakan-Tapakis. Dalam forum itu, Rajo Sampono dengan tegas menyatakan bahwa suara bulat telah dicapai untuk mendukung pemekaran Kabupaten Padang Pariaman Selatan.

Dalam paparannya, Rajo Sampono menjelaskan urgensi dari pemekaran tersebut, yakni demi pemerataan pembangunan dan percepatan pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan Padang Pariaman. Ia juga mengingatkan kembali bahwa semangat pemekaran bukanlah hal baru bagi masyarakat Lubuk Alung dan sekitarnya. Sejak lama, wacana tentang "Kabupaten Palapa" (Padang–Lubuk Alung–Pariaman) telah bergema, meskipun sempat timbul tenggelam.

Melalui momentum "Tuah Ketapiang" dan Pekan Budaya Anak Nagari Ketaping (10–12 Juli), semangat tersebut kembali dikobarkan. Bahkan, sempat muncul wacana agar Ketaping bergabung dengan Kota Padang atau membentuk wilayah administratif baru bersama Ulakan dan Tapakis ke dalam Kota Pariaman. "Ibarat api, nilai-nilai ini tak boleh padam," ujar Rajo Sampono dengan penuh semangat.

Lebih jauh, ia meyakini bahwa bila lima kecamatan—Lubuk Alung, Nan Sabaris, Sintoga, Batang Anai, dan Ulakan-Tapakis—bersatu, maka akan terbentuk sebuah kabupaten baru yang kuat dan mandiri. Pemekaran ini juga diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat demokrasi lokal.

Dukungan terhadap gagasan ini juga disuarakan oleh Datuk Marajo, seorang ninik-mamak dari Lubuk Alung. Ia menilai bahwa inilah saat yang tepat untuk bertindak dan mengejar ketertinggalan pembangunan di wilayah tersebut. Datuk Marajo juga mengingatkan bahwa Lubuk Alung memiliki tokoh potensial seperti Adlis Legan yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Pariaman, serta berbagai infrastruktur penting seperti Bandara Internasional Minangkabau, Stadion Sumbar, Asrama Haji, dan lembaga pendidikan unggulan seperti MAN Insan Cendekia dan Poltekpel.

Senada dengan itu, Anwar Efendi Datuk Putiah dari Sungai Sariak menekankan bahwa pemekaran akan membuka lapangan kerja yang lebih luas bagi generasi muda di wilayah selatan.

Sementara itu, mantan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, menyarankan agar inisiatif pemekaran ini dijadikan gerakan rakyat sekaligus gerakan politik.

Ia menyebut bahwa secara wilayah, lima kecamatan yang direncanakan telah memenuhi syarat administratif. Namun, perlu dilakukan kajian akademik terlebih dahulu sebagai dasar untuk konsultasi dengan pemerintah pusat sebelum masuk tahap pengusulan daerah persiapan, paling lambat tahun depan.

Dukungan juga datang dari pamong senior Sumatera Barat, Drs. Basri Syafrizal, putra Pauh Kambar, yang menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam penyusunan kajian akademik bagi pembentukan Kabupaten Padang Pariaman Selatan. *

BACA JUGA