Jum'at, 17/08/2018 17:59 WIB

Suryadi, Filolog dari Universitas Leiden, Terharu Saat Pengibaran Sang Merah Putih

UPACARA 17 AGUSTUS

Dr Suryadi MA, Dosen Universitas Leiden Belanda yang pulang kampung ke Pariaman ikut dalam upacara bendera HUT ke-73 RI di Kota Pariaman

Dr Suryadi MA, Dosen Universitas Leiden Belanda yang pulang kampung ke Pariaman ikut dalam upacara bendera HUT ke-73 RI di Kota Pariaman

Kota Pariaman, sumbarsatu.com--Dr. Suryadi, MA, Dosen Universitas Leiden, Belanda, putra Piaman, merasa terharu mengkikuti jalannya detik-detik pengibaran bendera sang merah putih di Kota Pariaman, Jumat (17/8/2018).

Suryadi yang menuntut ilmu dan meraih gelar S2 dan S3 di Universitas yang sama, mengaku sejak tahun 1998 lalu, baru pada perayaan HUT ke-73 RI tahun 2018 ini, ia bisa mengikuti upacara bendera secara khidmat.

“Hari ini, saya merasakan kembali atmosfer kebangsaan yang kuat dan bisa menyaksikan kembali peringatan detik-detik kemerdekaan RI sekaligus melihat secara langsung betapa khidmat dan tingginya rasa nasionalisme menyaksikan penaikan bendera Merah Putih oleh para Pasukan Bengibar Bendera (Paskibra) yang bertugas, yang selama ini hanya bisa disaksikan di layar kaca," kata Suryadi, usai upacara Jumat (18/8/2018) di Pariaman.

Suryadi mengaku, ia menghadiri detik-detik pengibaran bendera Kemerdekaan RI itu atas undangan dari Wakil Wali Kota Pariaman Genius Umar.

"Sudah 20 tahun lebih saya tidak merasakan dan menyaksikan upacara penaikan bendera merah putih, bendera kebangsaan saya indonesia, dan di tanah kelahiran saya Pariaman. Ini meningkatkan rasa cinta saya kepada tanah air Indonesia," kata Suryadi haru.

Suryadi, putra kelahiran Sunur, Padang Pariaman ini merupakan ahli Filologi dan pakar penaskahan nasional. Dia banyak meneliti naskah-naskah klasik nusantara dan hasil penelitiannya telah dimuat di berbagai jurnal internasional.

“Banyak sejarah kita yang ada di Belanda  karena dulu kita penah menjadi jajahan dari bangsa Belanda,. Untuk itu, saya ingin membagi  penemuan dan hasil kajian saya selama berada di Belanda untuk dapat menjadi acuan dan bermanfaat bagi kebenaran sejarah bangsa kita,” terang Dosen Ilmu Sosial dan Humanity Universitas Leiden Belanda ini. (SSC)

BACA JUGA