Rabu, 30/11/2016 23:13 WIB

Bupati Agam: Mati Sepuluh, Tanam Dua Puluh

Bupati Agam ceking kondisi tanaman di pekarsangan perkantoran Pemkab Agam

Bupati Agam ceking kondisi tanaman di pekarsangan perkantoran Pemkab Agam

Agam, sumbarsatu.com- Rabu (30/11/2016, Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah meminta warga tidak pernah putus asa dalam menanam tanaman, terutama tanaman produktif. Bila mati sepuluh, tanam dua puluh. Bila masih mati yang dua puluh itu, tanam empat puluh sebagai gantinya.

Pernyataan itu disampaikannya ketika melakukan pemeriksaan tanaman tanaman yang ditanam di sekitar perkantoran dan bangunan pemerintah di Lubuk Basung, Rabu (30/11/2016), bersama Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Agam, Ir. Yulnasri, MM, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Agam, Ir. Afdhal, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Agam, Ermanto, S.Pi, M.Si.

Di pekarangan kantor Bappeda dan Inspektorat, bupati meminta agar pekarangan kantor, yang baru diresmikan di penghujung 2015 itu, ditanami tanaman yang berguna. Di samping pohon penghijauan, juga perlu ditanam tanaman buah-buahan, seperti mangga, rambutan, dan jujga perlu ditanami tanaman yang cepat menghasilkan, seperti pepaya.

Dt. Malako Nan Putiah juga mengingatkan, agat tanaman yang kurang bagus pertumbuhannya, atau kurang bagus buahnya, agar dibongkar saja. Tidak ada gunanya memelihara tanaman yang kurang bagus.

Carang (cabang yang disebut tunas air) pohon mangga di pekarangan kantor bupati, juga dimintanya untuk dipangkas. Karena carang tersebut tidak akan menghasilkan, malah akan menghabiskan makanan yang ada di pohon tersebut.

Ia juga meminta agar tanaman ditanam menurut kelompoknya, seperti lengkeng ditanam dalam kelompoknya, tidak dicampur aduk dengan tanaman lain. Dengan demikian akan terlihat indah. Ia berharap, nantinya ada kelompok mangga, lengkeng, rambutan, sirsak, dan jenis lainnya, yang ditata seindah mungkin. Dengan demikian kelompok tanaman itu terlihat sekaligus sebagai tanaman yang memperindah Kota Lubuk Basung.

Di pekarangan lapangan tenis, beberapa batang pohon pepaya dibongkar, karena dinilai tidak akan menghasilkan buah yang bagus.

“Itu, pohon pepaya yang buahnya seperti itu, mesti dibongkar,d an diganti dengan yang bagus,” ujarnya, sambil menunjuk pada pohon pepaya yang dimaksudkannya.

Begitu juga tanaman pepaya di pinggir jalan depan rumah dinas bupati. Pohon yang mulai berbuah itu disuruh bongkar, dan diganti dengan yang lebih baik.

Ia meminta kepala dinas yang mendampinginya, untuk tidak segan-segan membongkar tanaman yang kurang bagus. Tanaman itu mesti diganti dengan yang lebih bagus.

Kepada warga daerah itu, Dt. Malako Nan Putiah mengharapkan agar menanami lahan kosong dengan tanaman bermanfaat. Jangan membiarkan lahan mereka menjadi membelukar, karena bisa menjadi sarang tikus, dan hewan liar lainnya.

“Tanami lahan, termasuk lahan pekarangan, dengan tanaman bermanfaat. Pelihara dan pupuk tanaman itu, maka ia akan membalas dengan buah atau hasil yang membahagiakan,” ujarnya pula.

Ia berharap, tanaman yang ditanam di lingkungan perkantoran pemerintah, maupun di kawasan pekarangan rumah dinas Bupati Agam, menjadi contoh bagi warga, sehingga mereka tergerak hatinya untuk menanami lahan milik mereka dengan tanaman yang dirasa menguntungkan. (MSM)

BACA JUGA