
Bupati Padang Pariaman tinjau banjir
Pariaman, sumbarsatu.com – Hujan lebat yang tiada henti sejak Senin sore kemarin hingga Selasa (22/3/2016) pagi menyebabkan enam dari 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman serta dua dari empat kecamatan di Kota Pariaman terendam dan tergenang banjir. Air mencapai 1,5 meter. Hingga berita ini ditulis belum ada laporan korban jiwa.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, keenam kecamatan di Padang Pariaman yang disapu banjir meliputi Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sintuak Toboh Gadang, Nan Sabaris, Lubuk Alung dan Sungai Limau. Sedangkan di Kota Pariaman mencakup Pariaman Tengah dan Pariaman Selatan.
Ketika dihubungi wartawan sumbarsatu.com, Selasa malam, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Padang Pariaman Drs Amiruddin menjelaskan, wilayah terparah yang terkena banjir adalah Batang Anai, Ulakan Tapakis, Sintuak Toboh Gadang dan Nan Sabaris. Di Katapiang – Batang Anai banjir menyebabkan dua unit rumah hanyut dan 15 unit lainnya mengalami kerusakan.
“Pak Bupati bersama aparat terkait seperti BPBD, Dinas Sosial dan Kepolisian langsung turun ke lapangan untuk melakukan penyelamatan atau evakuasi terhadap korban yang terkepung banjir. Khusus kepada korban rumah hanyut sudah kami buatkan tenda penampungan sementara,” ujar Amiruddin.
Di Lubuk Alung, seperti disampaikan Walinagari Harry Subrata luapan Sungai Batang Anai dan Batang Salibutan yang melintasi kampung itu, menyebabkan 200 meter jalan runtuh, dan tak lagi bisa dilewati.
“Kini, masyarakat Gamaran kalau ke Lubuk Alung atau keluar dari kampung ini harus berbelok jauh ke Sakayan dan Pasie Laweh,” ujarnya.
Di samping itu, 10 rumah di Salibutan mengalami kerusakan berat dan sedang, akibat hempasan sungai. Sekitar 30 hektare lahan sawah dan ladang petani punah seketika.
Aparat kepolisian dari Polres Pariaman membantu korban banjir
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kalak BPBD Kota Pariaman Drs Yaminurizal MSi yang didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik H Zamzamil ST MM menjelaskan, banjir sudah mulai menggenang sejak Senin malam. Untuk upaya evakuasi, Tim Reaksi Cepat (URC) BPBD sudah langsung turun ke lapangan mulai jam 04.00 pagi.
Zamzamil menambahkan, karena banjir sangat meluas dan merata, seluruh aparat Pemko Pariaman di bawah komando Wakil Walikota Genius Umar ikut berjibaku menolong para korban menyelamatkan diri dan harta-benda, termasuk aparat Polres Kota Pariaman di bawah komando Kapolres AKBP Ricko Junaldy.
“Alhamdulillah... semua korban tertangani dengan baik,” ujarnya.
Dampak banjir yang paling parah adalah kerusakan pada lantai Jembatan Kuraitaji sebagai poros utama yang meghubungkan Kota Pariaman dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Hingga malam ini jembatan itu ditutup sementara. Jalur transportasi dari Kota Pariaman (termasuk dari Kabupaten Agam dan Pasaman Barat) menuju Kota Padang dialihkan melalui Sicincin atau Ulakan.
Selasa sore hingga malam Pemko Pariaman membuka dapur umum di halaman depan balaikota – Cimparuah. Menurut Zamzamil, sudah sekitar seribu warga yang datang menjemput makanan ntuk diri dan keluarga mereka. (ZAK)