
Oleh ALFITRI (Departemen Sosiologi FISIP Unand)
HARI ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas (Unand), menapak usia ke-32 tahun. Pada usia ini ia telah mengalami berbagai kemajuan yang mengesankan. Sejak berdiri, FISIP Unand telah menjadi salah satu fakultas terkemuka dalam pengembangan ilmu sosial dan ilmu politik di Indonesia.
Salah satu pencapaian FISIP Unand adalah peningkatan kualitas pendidikan. Kurikulum yang diajarkan kini semakin relevan dengan perkembangan zaman. Para dosen terus berinovasi untuk menyajikan materi yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga mencakup isu-isu sosial dan politik yang sedang terjadi di masyarakat. Program studi di FISIP Unand juga telah mendapat akreditasi yang unggul, menandakan betapa seriusnya fakultas ini dalam menghasilkan lulusan berkualitas.
FISIP Unand tidak hanya berfokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga sangat aktif dalam penelitian. Banyak riset yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk memberikan solusi konkrit terhadap masalah-masalah sosial dan politik yang ada.
Penelitian-penelitian tersebut, kecuali disponsori Ditjen Dikti dan Unand sendiri, juga berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga non-pemerintah, sehingga menjadikannya relevan dengan kebutuhan masyarakat. Terkait itu pula, disamping mempublikasikan hasil penelitiannya di berbagai jurnal nasional dan internasional, dosen FISIP Unand juga aktif menuliskan pemikiran, pengalaman dan pengamatannya di berbagai media.
FISIP Unand juga semakin dikenal di dunia internasional berkat berbagai kerja sama dengan universitas universitas luar negeri. Beberapa orang guru besar, misalnya, melakukan kerja sama riset dan publikasi.
Melalui program student mobility, pertukaran mahasiswa, dan penerimaan mahasiswa asing, misalnya, FISIP Unand tidak hanya memperluas wawasan akademik tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa dalam menghadapi tantangan global. Kolaborasi internasional ini membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan ilmu sosial dan politik di berbagai belahan dunia.
Salah satu hal yang membanggakan adalah peran FISIP Unand dalam pengabdian kepada masyarakat. Melalui berbagai program pengabdian, FISIP Unand terlibat langsung dalam membantu masyarakat menghadapi isu-isu sosial, dan pembangunan.
FISIP Unand juga membantu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai pentingnya partisipasi aktif dalam demokrasi, proses pembangunan dan pemerintahan yang baik.
Sejumlah dosen FISIP Unand, misalnya, juga aktif sebagai tenaga ahli membantu pemerintah daerah dan pusat serta lembaga non pemerintah. Tak lupa, FISIP Unand juga telah menghasilkan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai lembaga pemerintah, non-pemerintah dan sektor lainnya, baik di dalam negeri maupun di manca negara.
Namun, di balik berbagai pencapaian itu, FISIP Unand juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu dihadapi dengan semangat kemitraan (partner in progress).
Pertama, tantangan dalam menjaga kualitas pendidikan di era digital.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, tantangan yang dihadapi FISIP Unand adalah bagaimana tetap menjaga kualitas pendidikan yang relevan dengan perkembangan dunia digital. Perubahan cepat dalam dunia pendidikan membutuhkan penyesuaian kurikulum yang lebih fleksibel agar mahasiswa tidak hanya siap di dunia kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan media sosial yang semakin canggih.
Di sisi lain, kendati sudah dimudahkan oleh adanya teknologi komunikasi, dosen tetap mesti menjaga frekuensi kehadiran tatap mukanya secara langsung dengan mahasiswa, baik pada kegiatan kuliah maupun bimbingan. Bagaimanapun, kualitas pembelajaran secara langsung (tatap muka) adalah lebih baik dan memuaskan bagi mahasiswa, ketimbang hanya dilakukan secara online.
Kedua, menghadapi tantangan globalisasi.
Ke depan, FISIP Unand mesti lebih mampu menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan global, seperti berbagai masalah lingkungan, ketidaksetaraan sosial, dan dinamika politik global. Hal ini membutuhkan kurikulum yang terus berkembang dan mendalam, serta pengetahuan yang luas mengenai isu-isu internasional yang memengaruhi kehidupan masyarakat di tingkat lokal.
Ketiga, meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian. Kendati berbagai skim penelitian dan pengabdian Unand sudah mengakomodasi, tapi masih ada ruang untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Misalnya, dalam kegiatan kolaborasi dengan pihak lain.
Tentu diperlukan lebih banyak program yang mendorong mahasiswa untuk aktif dalam menyelesaikan masalah sosial dan berkontribusi langsung kepada masyarakat. Hal ini akan memperkuat peran FISIP sebagai pusat pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.
FISIP Unand telah menempuh perjalanan panjang dengan berbagai prestasi selama 32 tahun ini. Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, namun dengan semangat kemitraan (partner in progress) secara internal dan eksternal, serta komitmen untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, FISIP Unand akan terus menjadi fakultas yang unggul, relevan, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Ke depan FISIP Unand akan terus berusaha menjadi lebih baik dan memberikan dampak positif, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di kancah internasional.*