
Slamet Abdul Sjukur
Jakarta, sumbarsatu.com—Mengenang komponis legendaris Indonesia, Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) bersama dengan Akademi Jakarta menggelar program '80 Tahun Slamet Abdul Sjukur'. Rangkaian acara tersebut diadakan akhir pekan lalu.
Anggota Komite Musik DKJ, Aisha Sudiarso Pletscher program tersebut bertujuan untuk mengenang komponis yang meninggal dunia pada 24 Maret 2015 lalu.
"Ini juga upaya kami untuk menjalankan amanah menyelesaikan komposisi arahan Beliau," ucapnya seperti dilansir detik.com.
Ia adalah pionir musik kontemporer, yang sebagian karya-karyanya diapresiasi di mancanegara khususnya Eropa. Slamet Abdul Sjukur sempat menjadi anggota Komite Musik DKJ periode 1979-1981 dan terakhir menjadi anggota Akademi Jakarta hingga akhir hayatnya.
Komite Musik DKJ periode 2013-2015 juga sering melibatkan beliau dalam merancang program, seperti menghidupkan acara diskusi bulanan Pertemuan Musik Jakarta (PMJ) yang digagas Pak Slamet di Surabaya dengan nama Pertemuan Musik Surabaya. Ia juga sempat mengisi acara Pekan Komponis Indonesia edisi 2013 bertema Musik Dawai Indonesia yang dirancang Komite Musik DKJ.
Anggota Komite Musik DKJ lainnya, Budi Utomo Prabowo juga mengatakan bahwa Slamet sudah memprediksi usianya tidak akan mencapai angka 80 tahun.
"Di ulang tahun yang ke 79, Beliau membuat acara bertajuk Sluman Slumun Slamet di tiga kota, salah satunya di Jakarta dengan menggandeng Komite Musik DKJ," ungkap Budi.
Rangkaian program '80 Tahun Slamet Abdul Sjukur' dibuka pada Jumat (3/7) lalu pukul 11.00 WIB dengan pameran memorabilia Slamet Abdul Sjukur berupa foto, partitur karya, dan alat musik miliknya. Serta acara puncak pertunjukan 'Komposisi Baru Piano + Gong' oleh 4 komponis dari 5 komponis pilihan Slamet sebelum meninggal dunia. Empat komponis tersebut adalah Aksan Sjuman, Gatot Danar Sulistiyanto, Gema Swaratyagita dan Indra Perkasa. (SSC)