Ketua DPRD Sumbar Hendra Rahim menyerahkan bantuan
Payakumbuh, sumbarsatu.com—Kunjungan Tim Safari Ramadan (TSR) Provinsi Sumatera Barat ke Payakumbuh, Kamis (25/6/2015), membawa berkah bagi dua masjid di daerah ini. Selain bertatap muka dengan jemaah, TSR juga membawa bantuan masing-masing Rp20 juta buat kelanjutan pembangunan masjid bersangkutan. Selain itu juga diserahkan 20 Alquran standar, 15 Alquran terjemahan serta 5 buku panduan bencana alam dari BPBD Sumbar.
Tim pertama dipimpin Ketua DPRD Hendra Irwan Rahim berkunjung ke Masjid Al-Muttaqin Kelurahan Tanjung Pauh, Payakumbuh Barat. Sedangkan tim kedua dipimpin Rektor IAIN Imam Bonjol Padang berkunjung ke Masjid Sabilillah, Kelurahan Sicincin, Payakumbuh Timur.
Sebelum datang ke masjid, kedua rombongan TSR berjumlah 20 orang itu, berbuka bersama di Balairung rumah dinas kediaman Walikota Payakumbuh. Dalam acara berbuka ini ikut hadir Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam, Sekdako H. Benni Warlis, Ketua Pengadilan Agama H. Arinal, Asisten I Yoherman dan Asisten III Iqbal Bermawi, Kabag Kesra Yonrefli dan sejumlah pimpinan SKPD lainnya.
Bantuan yang diserahkan TSR provinsi, berasal dari dana hibah Pemprov Sumbar 2015, pencairannya akan dilakukan sekitar November dan Desember mendatang. Kedua masjid, diharapkan sudah memasukkan proposal tentang perencanaan penggunaan dana Rp20 juta itu.
Dalam dialog dengan jemaah, rombongan TSR provinsi, diminta untuk meningkatkan pembinaan kehidupan bergama di Sumatera Barat, khususnya di Payakumbuh. Jemaah mempertanyakan, kenapa kebijakan pemerintah pusat banyak melarang pemberian hibah kepada masjid, guru TPA, garim dan penyuluh agama.
Dalam hal ini, seyogianya DPRD Sumatera Barat, tetap ngotot memperjuangkan pemberian hibah untuk pembangunan prasarana peribadatan umat Islam, sebut jemaah.
“Kami mendorong, DPRD Sumbar ngotot memperjuangkan pemberian hibah buat masjid atau sarana peribadatan di Sumatera Barat,” ucap Dt. Bosa.
Minta MCK dan Kantor Lurah
Masyarakat Parik Muko Aia, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), mempertanyakan rencana pembangunan MCK Plus+ untuk kelurahan setempat.
“Pengukuran proyek tersebut sudah dilakukan sejak sebulan lalu, tapi pembangunannya hingga sekarang belum kelihatan. Kami khawatir, rencana pembangunan ini akan hilang lenyap saja Pak,” kata A. A. Dt. Mangkuto, tokoh masyarakat Parik Muko Aia, kepada Tim Safari Ramadan (TSR) Kelompok II dipimpin Wakil Walikota Payakumbuh diwakili Kepala Bappeda H. Rida Ananda, yang berkunjung ke Masjid Jihad kelurahan setempat, Kamis (25/6/2015) malam.
Rombongan TSR Kelompok II ini, meliputi Kadisduk Capil Mediar Indra, Kabid Bina Marga H. Zul Arman, Ketua LKAAM Payakumbuh EJ. Dt. Tan Mamad Nan Kayo, dengan membawa penceramah agama Yon Alnis. Kunjungan TSR juga membawa bantuan berupa tiga gulung tikar shalat buat masjid.
Selain itu, Dt. Mangkuto Alam, juga meminta perhatian pemko, untuk membangun kantor kelurahan setempat. Menurutnya, kantor lurah sekarang, tak layak sebagai kantor pemerintahan, sehingga berdampak kepada pelayanan.
Terhadap MCK Plus+, dikatakan Ketua TSR Rida Ananda, tak ada mengalami perubahan. Pembangunan prasarana mandi, cuci dan kakus modern itu, tetap akan diperuntukkan buat Kelurahan Parik Muko Aia. Walau begitu, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) bersama LPM dan kelurahan, harus memacu penyelesaian perencanaan pembangunan MCK itu. Sesuai ketentuan, KSM paling lambat harus menuntaskan perencanaan MCK, minggu pertama Juli nanti.
Terhadap pembangunan kantor kelurahan, menurut Rida, sangat ditentukan dengan partisipasi masyarakat. Jika tanah buat lokasi kantor kelurahan sudah tersedia, pemko siap membangun fisiknya. Rida meminta, warga Parik Muko Aia dibawah koordinasi LPM menuntaskan tanah untuk itu tahun ini, sehingga tahun depan dapat dilakukan pembangunan fisiknya, tegas Rida.
Selain menyampaikan aspirasinya, Ketua Karang Taruna Perisai Parik Muko Aia, Latifah Maya Sari, menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemko yang telah memfasilitasi keinginan karang taruna, membuka usaha pasar pabukoan di Jalan Tan Malaka di depan rumah dinas kediaman Ketua DPRD Payakumbuh.
“Terimakasih pak walikota dan jajarannya. Sejak awal Ramadan lalu, puluhan pedagang makanan dan minuman telah berjualan di lokasi pasar pabukoan yang dikelola karang taruna. Warga, sangat terbantu dengan keberadaan pasar pabukoan ini,” sebut Latifah.
Terminal Pasa Kabau
Sementara itu, Terminal Pasa Kabau di Kelurahan Labuh Baru, Kecamatan Payakumbuh Utara, diperuntukkan oleh pemko untuk menaikkan dan menurunkan penumpang buat angkutan pedesaan. Di tahun-tahun 80 sampai 90-an, dan awal tahun 2000-an, fungsi terminal ini sangat membantu denyut ekonomi warga. Puluhan angkutan pedesaan ngetem di terminal ini.
Hanya saja, sejak sepuluh tahun terakhir, terminal ini hanya tinggal nama. Kegiatan menaikan dan menurunkan penumpang tak ada lagi. Puluhan kios, menjual berbagai makanan spesifik dan warung kopi juga tutup. Seiring dengan itu, warga tak dapat berharap lagi menambah pendapatan mereka di kawasan terminal.
Ketika Tim Safari Ramadan (TSR) Kelompok VIII dipimpin Sekdako H. Benni Warlis diwakili Kepala BPS H.Ajri Fanzain, berkunjung ke Masjid Baitul Mukmin Labuh Baru, Kamis (25/6), keberadaan terminal tersebut dipertanyakan warga setempat. “Jika memang tidak akan dimanfaatkan lagi, seyogianya kawasan terminal itu dirobah menjadi RTH (ruang terbuka hijau) atau fasilitas umum lainnya yang lebih representatif. Alih-alih, juga dapat dibangun prasarana olahraga seperti lapangan futsal, yang memberikan tambahan pendapatan bagi daerah.
Demikian disampaikan seorang tokoh masyarakat setempat, H.Irwandi, agar aspirasinya itu menjadi pertimbangan bagi pemko ke depan. Di bagian lain, jemaah juga menyampaikan, kenapa pemko gagal membangun jembatan kerangka beton di lingkungan Labuh Baru, dari pinggir Sungai Batang Agam menuju SDN 04 Labuh Baru.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Adrian, M.Si, yang ada dalam rombongan TSR, menyambut baik keinginan warga setempat untuk mengalih fungsikan keberadaan terminal Pasa Kabau itu. Adrian membenarkan, akibat pertumbuhan kendaraan pribadi dan ojek sebagai sarana transportasi, membuat peran angkutan pedesaan makin terpinggirkan. Sehingga, jumlah angpedes yang akan ngetem di terminal makin berkurang jumlahnya.
“Kita menyambut baik keinginan warga Labuh Baru, untuk mengalih fungsikan keberadaan terminal. Asprasi ini akan disampaikan kepada pimpinan daerah dan DPRD. Mudah-mudahan menjadi kenyataan,” sebut Adrian.
Terhadap jembatan, katanya, Pemko Payakumbuh tengah membuat program pembangunan jalan alteri di kedua sisi Sungai Batang Agam dari Kelurahan Balai Panjang di Payakumbuh Selatan sampai ke batas kota lanjutdi Kotopanjang Payobasung. Program ini sudah disetujui pemerintah pusat. “Bersamaan dengan program itu, tentu akan berlanjut dengan jembatan yang diinginkan warga,” tegas Adrian.
Selain dialog, TSR juga memaba penceramah agama untuk menyampaikan tausyiah yang disampaikan Buya Yahya. Diakhir acara TSR menyerahkan bantuan Pemko kepada pengurus Masjid Baitul Mukmin berupa 3 gulung tikar dan uang sejumlah Rp.500 ribu. (SSC)
Laporan Aspon Dede