Edy Utama Gelar Pameran Foto Pesona Alam dan Budaya Minangkabau di Galeri Taman Budaya Sumbar

Rabu, 22/04/2015 00:48 WIB

Padang, sumbarsatu.com—Di sudut sebelah kanan dalam ruang Geleri Taman Budaya Sumatera Barat di Padang, tampak digantung rapi sebuah foto yang dibingkai indah, tebing-tebing mengurung bukit yang menjulang dengan sebatang pohon di puncaknya. Masyarakat tempatan, menyebutnya Tabiang Takuruang.

Gempa darat yang mengguncang Sumatera Barat pada 2007, sebagian dinding Tabiang Takuruang rontok. Tabiang Takuruang—entah apa sebab disebut Tabiang, padahal ia berupa bukit—yang pernah menjadi maskot uang pecahan Rp1.000 ini, kini wujudnya mengecil ke atas. Terlihat meruncing. Sebelum gempa, puncak bukit itu cukup luas. Saat udara cerah, Tabiang Takuruang ini dilatarbelakangi Gunung Singgalang. Dan tentu saja, pemandangan ini sangat memukau.

Tabiang Takuruang terletak di dasar Ngarai Sianok yang masuk dalam Jorong Lambah, Nagari Sianok VI Suku, IV Koto, Agam, Sumbar. Di kakinya, Batang Sianok mengalir jernih. Sejuk airnya. Tak ada wisatawan yang tak kagum padanya.

Itulah salah satu dari lebih kurang 60 foto hasil pemotretan Edy Utama (seniman foto) yang akan dipamerkan di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat pada 24-30 April 2015.

“Pembukaan akan dilangsungkan pada Jumat, 24 April 2015 pukul 16.00 yang akan dibuka resmi oleh Puji Atmoko, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat. Open ceremony juga menghadirkan penampilan musik kontemporer Minangkabau dari Talago Buni,” kata Eko Alvares kepada sumbarsatu.com, Rabu (22/4/2015) di Padang.

Pameran yang mengambil tema “Pesona Alam dan Budaya Minangkabau”, menurut Eko Alvares, sebagai upaya membaca pesona alam di dua wilayah kebudayaan Minangkabau (darek dan pesisia) yang kemudian dipotret Edy Utama.  

“Melalui pameran ini, akan terlihat bagaimana alam memberikan pengaruh yang kuat terhadap pola-pola kehidupan masyarakat Minangkabau  yang berbasiskan budaya agraris ataupun sebaliknya,” kata Eko yang juga seorang arsitektur ini.  

Sementara itu, menurut Edy Utama, pameran foto ini dikesankan sebagai potret perjalanan kultural masyarakat Minangkabau yang inheren dengan alam dan lingkungannya.

“Alam merupakan sebuah konsep geo-kultural yang penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Adagium Alam Takambang Jadikan Guru adalah representasi dari alam sebagai penanda makna yang bersifat simbolis dengan kebudayaan Minangkabau itu sendiri. Ini hubungan yang dialektis,” kata Edy Utama yang pernah belajar fotografi di Departemen Sinematografi Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (kini IKJ).

Sebelumnya, Edy Utama telah menggelar berbagai pameran foto di luar negeri maupun di dalam negeri, seperti di Galery Smend, Koln, Jerman, Festival PhotoKina dengan tema The Circle Spirit of Minangkabau di Galery East-West Centre, Honolulu, Hawaii, AS.

“Pesona Alam dan Budaya Minangkabau ini, setelah di Padang akan dilanjutkan di Benteng Van Der Capelen di Kota Batu Sangkar pada 3-7 Juni, dan diteruskan di ASEAN-Japan Center, Tokyo Jepang pada 15-20 Juli 2015),” kata Edy Utama. (SSC)



BACA JUGA