Cinemama Putar Film “Palasik” di Bioskop Karya Padang

Sabtu, 28/02/2015 22:27 WIB

Padang, sumbarsatu.com—Cinemama Studies Bioskop Samotra Padang, sebuah komunitas penggiat film, akan memutar film “Palasik” yang disutradarai Muhamzani, pada Minggu 8 Maret 2015 di Bioskop Karya Padang pukul 13.00 WIB.

Menurut David Darmadi, penggiat Cinemama, pemutaran film “Palasik” ini bisa berjalan dengan atas kerja sama Cinemama Studies Bioskop Samotra dengan pengelola Bioskop Karya Padang.

“Kerja sama ini bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya, kita sudah putar untuk umum film “Journey of Java Minor”. Film fiksi indie ini saya sendiri yang sutradarai. Saat itu pemutaran dilakukan dua sesi, dan kami puas karena penonton cukup ramai dan melebihi apa yang kami perkirakan,” kata David Darmadi kepada sumbarsatu.com, Sabtu (28/2/2015) di Padang.

Mengacu pada kesuksesan “Journey of Java Minor”, harap David, film “Palasik” paling tidak menyamai dalam jumlah penonton yang datang. Cinemama mematok harga tiket Rp15.000.

“Kami optimis itu bisa tercapai. “Palasik” itu punya idiom kultural bagi masyarakat Minangkabau, dan ini akan menarik untuk ditonton karena palasik itu bukan kata asing dalam budaya Minang. Ceritanya akan membuat penasaran para pencinta film,” kata David. 

David menjelaskan, pendistribusian dan pemutaran film di bioskop-bioskop sudah menjadi agenda utama Cinemama Studies Bioskop Samotra. 

“Pemutaran dan pendistribusian film karya anak muda Sumatera Barat sudah jadi agenda Cinemama Studies Bioskop Samotra. Paling tidak, kita akan jadwalkan secara konsisten pemutaran film untuk umum di Bioskop Karya Padang setiap bulan. Jadi, kami harap para pembuat film bisa mengirimkan karyanya kepada kami,” terangnya. 

Menurut David, daerah Sumatera Barat punya potensi dan sumber daya manusia yang kreatif di bidang seni, tapi selama ini belum begitu pas menemukan ruang berkreasi.

“Sudah saatnya kita mengsinergikan potensi yang kita miliki. Kita punya gedung bioskop. Kita punya banyak kampus seni. Tapi selama ini belum maksimal bersenirgi. Sudah saatnya karya film dari Sumatera Barat menemukan ruangnya,” jelas David. (SSC)



BACA JUGA