Kabupaten Agam Merupakan Etalasenya Bencana

Jum'at, 04/12/2015 05:28 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

Agam, sumbarsatu.com-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Agam menggelar Musyarawah Kerja, Kamis (3/12/2015), di aula SDLB Lubuk Basung. Acara tersebut dibuka Plh. Bupati Agam, H. Suafirman Aziz, SH.

Dalam sambutannya, Syafirman menyebutkan tantangan Palang Merah Indonesia (PMI) ke depan semakin dinamis. Hal itu disebabkan terjadinya perubahan alami tuntutan masyarakat dalam meningkatkan kecepatan kemampuan dalam menolong sesama.

Menurutnya, tantangan itu harus bisa dijawab dengan memperkuat, dan meningkatkan kinerja organisasi, terutama di bidang penguatan kualitas sumber daya manusia, dan sarana prasarana peralatan.

Ia menyebutkan, Kabupaten Agam merupakan talasenya bencana. Hal itu disebabkan Agam merupakan daerah yang memiliki topografi dan geografisnya yang komplit, sehingga rawan terhadap bencana.

"Di samping merupakan investasi alam, di satu sisi juga menjadi tantangan bagi kita untuk selalu menjaga kestabilan alam, guna meminimalisir terjadinya bencana alam," ujarnya.

Karena itu, Syafirman meminta agar PMI tetap bersemangat, selalu menjaga kekompakan, dan jiwa profesionalisme yang tinggi, agar PMI tetap eksis dan selalu di hati masyarakat.

Ia mengakui, selama ini relawan PMI Agam sudah bekerja secara maksimal, dan penuh tanggung jawab. Namun ia mengharapkan semangat dan rasa solidaritas antar sesama itu tetap dijaga, karena itu sudah menjadi tanggung jawab.

Ketua Panitia Pelaksana, Yulhendri mengatakan, musyawarah kerja PMI se-Kabupaten Agam itu diikuti 150 relawan. Tujuannya, untuk melakukan introspeksi dan retrospeksi terhadap keberhasilan yang telah dicapai, dan kendala yang dihadapi, sebagai bahan untuk penyempurnaan dan perubahan yang lebih baik.

Kegiatan itu juga Pengurus PMI Sumbar, Drs. Gusrial, Pengurus PMI Agam, dan Anggota DPRD Agam, Masrizal. (MSM)



BACA JUGA