Produser Kreatif dan Multitalenta Padang TV Meninggal Dunia

Kamis, 19/11/2015 22:09 WIB
Osman berbaju warna coklat bersama sahabatnya

Osman berbaju warna coklat bersama sahabatnya

Padang, sumbarsatu.com—Dunia pertelevisian Sumatera Barat berduka. Osman, salah seorang kreator yang hebat dalam berbagai program acara di Padang TV menghembuskan napas terakhirnya saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang, Kamis (16/11/2015) sekitar pukul 17.45 WIB. Osman atau yang populer dipanggil Osman D Qiray meninggal dalam usia 37 tahun. Osman lahir di Padang pada 5 Maret 1978.

Kini jenazah disemayamkan di rumah orang tuanya di Jalan Gajah, Air Tawar Barat, Padang. Rencana akan dimakamkan di pandam pekuburan keluarga di Parupuak Tabiang Padang, esok hari.

Vinna Melwanti, Pemimpin Redaksi Padang TV mengatakan, kepergian Osman yang dirasakan mendadak itu membuat semua jajaran, staf dan karyawan Padang TV terpukul.

“Kami sangat kehilangan atas kepergian Osman. Allah SWT kerap memanggil sangat cepat orang-orang yang baik dan hebat. Osman seorang yang kreatif dan pekerja keras. Banyak hal positif yang bisa kami petik sejak ia bergabung dengan Padang TV ini. Almarhum sosok yang banyak menginspirasi kami,” kata Vinna Melwanti, Kamis (19/11/2015) di Padang.

“Terakhir saya bersama Osman sewaktu menyiapkan debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar pekan lalu. Tak terlihat ia sedang sakit,” tambah Vinna.  

Firdaus, wartawan senior dan juga pernah memimpin redaksi Padang TV menyatakan, Osman sosok yang sangat sabar dan multitalenta. Padang TV dan grup Padang Ekspres terpukul atas kepergiannya.

“Osman memiliki talenta yang jarang dimiliki orang lain. Ia mampu menghadirkan program yang kreatif dan disenangi penonton. Osman juga seorang penyunting gambar yang mahir, bisa jadi host, dan sekaligus komedian yang piawai,” katanya.

Semasa hidupnya Osman, memproduseri berbagai program acara di Padang TV antara lain “Kaliliang Kampung”, “Manggarasau”, “Malam Bagurau,” dan lainnya.       

Almarhum meninggalkan seorang istri dan satu orang anak. Alumni SMKI Padang tahun 1997 ini menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teater ISI Padang Panjang pada 2005. Semasa kuliah di ISI Padang Panjang, Osman aktif dalam perbagai kegiatan pertunjukan seni.

“Osman itu pekerja teater yang penuh semangat. Sifat humorisnya menciptakan sosoknya sebagai komedian panggung semasa kuliah,” kata Wendy HS, salah seorang sahabat almarhum yang kini mengajar teater di ISI Padang Panjang.

Kendati punya talenta kuat sebagai komedian, setelah lulus di ISI Padang Panjang, tambah Wendy, Osman menuruh perhatian pada pekerjaan artitistik seni, terutama untuk film. Pada tahun 2004, ia pun dipercaya sebagai penata artitistik untuk film “Musim Kematian Bunga” sutradara Yusril Katil dan film televisi “Bulan di Langit Jam Gadang pada 2005.  

Pada 2006, Osman mengadu nasibnya sebagai penata artistik profesional di sebuah rumah produksi di Jakarta yang dipimpin art director Moortono.

“Tapi Osman tak kuat melawan dinamika berkerja yang ia nilai tak humanis lagi di Jakarta. Ia pun kembali ke Padang. Pengalamannya di Jakarta itulah yang membawanya bergabung dengan Padang TV pada 2009. Dan ia pun dipercaya menjadi produser beberapa program unggulan di Padang TV ini,” jelas Wendy.

“Alumni dan civitas akademika ISI Padang Panjang merasakan duka cita yang mendalam atas kepulangan selama-lamanya saudara kami Osman,” tambahnya.  

Sebelumnya, Osman menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Polda Bhayangkara Jati Padang. Dan pihak rumah sakit sudah membolehkan ia dibawa pulang. Namun mendadak sakit usus buntu kambuh lagi, dan ia dilarikan ke RS M Djamil, dan saat dalam perawatan, Osman menghembuskan napas terakhirnya. (NA)      



BACA JUGA