Rapat membahas pengeroyokan dengan kekerasan bersama dengan Dinas Pendidikan (Foto Ardian)
Bukittinggi, sumbarsatucom—Kepala Sekolah Dasar Perwari Bukittinggi Evawani Sofia mengatakan, pengeroyokan dengan kekerasan yang terjadi di sekolahnya merupakan perbuatan usil seorang murid. Salah seorang murid SD itu merekam adegan pengeroyokan dengam kamera HP-nya. Rekaman ini kini menebar di dunia maya (Baca: Video Kekerasan Anak SD: “Videokan, Taruih, Lambuik, Tinju Kapalonyo!”).
“Saya sudah tanyakan langsung ke murid laki-laki itu dan juga sudah memanggil kedua orangtuanya. Anak itu mengakui merekam adegan itu dengan kamera HP-nya . Tapi tak mau menjelaskan apa maksud ia merekam,” kata kata Evawani Sofia kepada www.sumbarsatu.com ketika dihubungi via telepon Minggu, 12 Oktober 2014, di sela-sela membahas masalah ini bersama dengan Dinas Pendidikan Bukittinggi.
Menurutnya, masalah ini akan diselesaikan secara baik-baik dan kekeluargaan. Pihak keluarga korban, tak memperpanjang masalah ini. Ada lima murid yang ikut terlibat, termasuk salah seorang murid perempuan.
“Korban itu cucu saya. Namanya Aisyah Nabila. Masih duduk di kelas V. Anak saya (orang tua Aisyah-red) sudah membicarakan dengan orangtua pelaku. Kita selesaikan kekeluargaan,” katanya.
Dijelaskan Evawani Sofia, pihaknya sangat terkejut dengan kasus ini. Dan lebih kaget lagi, rekaman itu beredar dan diopload di situs media sosial Youtube.
Walikota Bukittinggi Ismet Amziz yang dikonfimasi www.sumbarsatu.com membantah keras peristiwa kekerasan itu terjadi di Bukittinggi.
"Saya sudah cek tayangannya di Youtube. Itu bukan di Bukittinggi," katanya singkat tanpa penjelasan lainnya, Sabtu malam (11/10/2014). Baca: Video Kekerasan Anak SD Tak Bisa Diakses Lagi.
Hingga kini belum ada bantahan yang terkonfirmasi atas kekeliruan pernyataan Walikota Bukittinggi itu. (SSC/NA)
