Simpang Empat, sumbarsatu.com- Hari ketiga Jenazah Aper (45), warga Kampuang Bukit, Jorong Batang Umpai, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kebupaten Pasaman Barat (Pasbar) ditemukan mengambang di Sungai Batang Saman, tepatnya di Pasir Durian Hutan, Jorong Durian Hutan, pada Jumat pagi (12/12) sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban hanyut terbawa arus saat menyeberangi sungai pada Rabu lalu (10/12) pukul 18.30 WIB, dan upaya pencarian relawan selama dua hari berakhir dengan evakuasi jenazah ke Puskesmas Jorong Durian Hutan untuk otopsi.
Kronologi kejadian bermula ketika Aper hendak pulang ke dari kebun dan menyeberangi Sungai Batang Saman di bawah Gunung Puti, lokasi pertama di Pasia Tirih.
Saksi mata, Abu Talib, menyaksikan korban terseret arus deras. Masyarakat langsung membentuk posko di Jorong Batang Umpai dan melakukan penelusuran intensif menggunakan speedboat dua kali, mulai dari Rajang Kampung Bukit hingga titik kejadian pertama
Pencarian mulai Rabu dini hari pukul 02.30 WIB, korban masih belum ditemukan, hingga Jumat pagi ditemukan oleh Sa’ar saat mencari ikan sekitar empat kilometer dari lokasi pertama menyebrang ke hilir sungai terbesar di Pasbar tersebut.
Ketua Bamus, Nagari Aia Gadang, Saji, menyampaikan bahwa jenazah Aper ditemukan oleh Sa’ar saat mencari ikan di Batang Air Batang Saman, Kejorong Durian Hutan.
“Saar langsung memberi kabar ke kampung bahwa orang hanyut itu tersangkut di pasir Durian Hutan,” Saji
Pada pukul 08.30 WIB, tim Basarnas, kepolisian dan masyarakat berhasil mengevakuasi jenazah ke Puskesmas Aia Gadang di Jorong Durian Hutan untuk pembersihan.
Warga Batang Saman, Ahmad Hosen, mengkonfirmasi penemuan tersebut. “Korban ditemukan Jumat pagi (12/12) sekitar jam 07. 00 Wib pagi, dalam keadaan mengapung di sungai Batang Pasaman. Saksi Sa’ar menemukannya saat menjaring ikan di sungai Pasia Durian Hutan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang ikut mencari. Jenazah kita segera fardhu kifayah-kan,” ungkap Hosen dengan nada lega bercampur duka.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi warga untuk lebih waspada terhadap arus sungai deras, terutama di musim hujan. Masyarakat Nagari Aie Gadang berharap proses identifikasi dan pemakaman dapat segera dilakukan secara layak. (ssc/nir)